Quantcast
Channel: Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris
Viewing all 15472 articles
Browse latest View live

Penjelasan Singkat tentang Independent and Dependent Clause beserta Contoh

$
0
0

Penjelasan Singkat tentang Independent and Dependent Clause beserta Contoh – Klausa (Clause) merupakan salah satu bagian dari sebuah kalimat. Namun terkadang, sebuah klausa dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat jika ia memiliki subjek dan predikat. Dalam bahasa Inggris, klausa terbagi menjadi 2 jenis yaitu independent clause dan dependent clause. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang independent and dependent clause beserta contohnya.

 

A. Pengertian Independent and Dependent Clause

 

Sekelompok kata yang mengandung subjek dan kata kerja disebut juga dengan klausa (clause). Terdapat 2 jenis klausa dalam bahasa Inggris, yaitu Independent Clause dan Dependent Clause.

Perhatikan perbedaan antara kedua contoh klausa di bawah ini.

 

Independent Clause Dependent Clause
   S        V

They played football.

(Mereka bermain sepak bola)

                    S       V

… because they played football …

(… karena mereka bermain sepak bola …)

 

1) Independent Clause

Independent clause dalam bahasa Indonesia dapat disebut sebagai induk kalimat. Disebut demikian karena independent clause ini memiliki sepasang subjek dan kata kerja (Subject and Verb) dan menyatakan sebuah ide / pemikiran yang lengkap. Independent clause dalam bahasa Inggris dapat juga disebut sebagai simple sentence (kalimat sederhana).

 

Contoh kalimat:

S     V

Paris has excellent art museums.

(Paris memiliki museum seni yang menakjubkan)

 

S       V

We finished our homework.

(Kami telah menyelesaikan pekerjaan rumah kami)

 

2) Dependent Clause

Dependent clause adalah sebuah klausa yang diikuti dengan kata hubung (subordinating words), contohnya seperti because, after, dan when. Pada umumnya, kata hubung ini berada sebelum dependent clause sehingga dalam bahasa Indonesia jenis klausa ini dapat disebut sebagai anak kalimat.

 

Contoh kalimat:

 

Subordinating Word

(Kata Hubung)

 

… because

(… karena

   S    V

Paris has excellent art museums …

Paris memiliki museum seni yang menakjubkan …)

   
Subordinating Word

(Kata Hubung)

 

… after

(… setelah

  S      V

we finished our homework …

kami telah menyelesaikan pekerjaan rumah kami …)

 

Catatan:

Dependent clause disebut sebagai anak kalimat karena jenis klausa ini tidak menyatakan sebuah ide / pemikiran yang lengkap sehingga klausa ini tidak bisa disebut sebagai ‘kalimat’. Klausa ini hanyalah bagian dari sebuah kalimat dan tidak bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Oleh karena itu, dependent clause dan independent clause haruslah disatukan agar sebuah kalimat memiliki ide yang utuh / lengkap. Kedua klausa ini akan menyatakan pemikiran yang masuk akal. Perhatikan contoh di bawah ini.

 

Independent Clause

(Induk Kalimat)

Dependent Clause

(Anak Kalimat)

Art students should visit Paris

(Para murid jurusan kesenian harus mengunjungi Paris

because it has excellent art museums.

karena Paris memiliki museum seni yang menakjubkan)

   
Independent Clause

(Induk Kalimat)

Dependent Clause

(Anak Kalimat)

After we finished our homework,

(Setelah kami menyelesaikan pekerjaan rumah kami,

we watched TV for a while.

kami menonton TV sebentar)

C. Time Subordinators in Dependent Clause (Kata Hubung Penunjuk Waktu dalam Anak Kalimat)

 

Terdapat banyak jenis kata hubung yang dapat ditambahkan dalam penulisan anak kalimat (dependent clause), salah satunya adalah time subordinators. Apakah itu time subordinators?

 

1) Pengertian Time Subordinators

Time subordinators adalah salah satu jenis kata hubung yang berfungsi untuk memperkenalkan anak kalimat. Oleh karena itu, jenis kata hubung ini terletak sebelum anak kalimat. Disebut time subordinators karena jenis kata hubung ini dapat menjawab pertanyaan when?.

 

2) Contoh Time Subordinators

 

Time Subordinators

(Kata Hubung Penunjuk Waktu)

Contoh Kalimat
After

(Setelah)

I will go straight to bed after I finish writing this paragraph.

(Saya akan pergi ke tempat tidur setelah saya menyelesaikan paragraf ini)

As soon as

(Segera setelah)

She felt better as soon as she took the medicine.

(Dia merasa lebih baik segera setelah dia meminum obatnya)

Before

(Sebelum)

Wait for a green light before you cross a street.

(Tunggulah sampai lampu berwarna hijau sebelum kamu menyebrang jalan)

Since

(Sejak)

It has been a year since I left home.

(Sudah satu tahun berlalu sejak saya meninggalkan rumah)

Until

(Sampai)

We can’t leave the room until everyone finishes the test.

(Kami tidak bisa meninggalkan ruangan hingga setiap orang menyelesaikan tes tersebut)

When

(Kapan)

Where were you when I called?

(Kemanakah kamu ketika saya menelpon?)

Whenever

(Kapanpun)

Whenever I don’t sleep well, I feel sick the next day.

(Kapanpun saya tidak tidur lelap, saya meraka sakit pda keesokan harinya)

While

(Sementara / ketika)

My neighbors were having a party while I was trying to sleep.

(Tetangga saya mengadakan sebuah pesta ketika saya sedang mencoba untuk tidur)

 

Catatan:

Beberapa time subordinators (kata hubung penunjuk waktu) dapat juga berfungsi sebagai prepositions (kata depan). Prepositions (kata depan) diikuti oleh noun (kata benda), sedangkan subordinators (kata hubung) diikuti oleh kombinasi subjek dan kata kerja. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini.

 

  • After the accident à preposition

(Setelah kecelaaan tersebut)

  • After I had an accident à subordinator

(Setelah saya mengalami kecelakaan)

  • Before class à preposition

(Sebelum pelajaran)

  • Before class begins à subordinator

(Sebelum kelas / pelajaran dimulai)

  • Until ten o’clock à preposition

(Sampai jam 10 tepat)

  • Until the bell rings à subordinator

(Sampai bel berbunyi)

 

Demikianlah penjelasan singkat tentang independent and dependent clause beserta contohnya. Semoga penjelasan singkat di atas dapat menambah pengetahuan teman – teman. Semoga bermanfaat!

The post Penjelasan Singkat tentang Independent and Dependent Clause beserta Contoh appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.


Pedoman Penulisan Capitalization dalam Bahasa Inggris beserta Contoh Kalimatnya  

$
0
0

Pedoman Penulisan Capitalization dalam Bahasa Inggris beserta Contoh Kalimatnya – Penggunaan huruf kapital dalam penulisan bahasa Inggris memiliki beberapa aturan khusus yang tidak jauh berbeda dengan penggunaannya dalam bahasa Indonesia. Namun, tetap ada beberapa aturan khusus yang harus teman – teman ketahui, seperti penggunaan huruf kapital pada kata ganti dan gelar. Berikut ini adalah pedoman penulisan capitalization dalam bahasa Inggris beserta contoh kalimatnya.

 

A. Aturan Penggunaan Capitalization

 

Penggunaan huruf besar / huruf kapital dalam bahasa Inggris memiliki beberapa aturan tertentu yang harus diketahui. Berikut ini adalah pedoman penggunaan dan penulisan huruf kapital dalam bahasa Inggris.

 

RULES

 

Capitalize the following categories.

(Gunakanlah huruf kapital untuk kategori berikut ini)

Examples

(Contoh)

1.      The first letter of the word in a sentence.

(Huruf paling awal (huruf pertama) dari sebuah kata di awal kalimat)

My neighbor is a mechanic.

(Tetangga saya adalah seorang mekanik)

2.      The pronoun I.

(Penulisan kata I harus menggunakan huruf kapital)

My friends and I often study together.

(Teman – teman saya dan saya sering belajar bersama)

3.      Names of people and their titles.

(Nama orang dan gelar mereka)

 

 

 

BUT NOT a title without a name.

(Tetapi huruf kapital tidak diperlukan untuk sebuah gelar yang tidak diikuti dengan nama pemilik gelar)

 

 

 

Pengecualian:

Jika merujuk pada orang tertentu, sebuah gelar tanpa nama dapat ditulis menggunakan huruf kapital.

King Abdullah II

President Obama

Professor Indiana Jones

Mr. and Mrs. Homer Simpson

 

He is a king.

(Dia adalah seorang raja)

Have you met your math professor?

(Pernahkah kamu bertemu profesor matematikamu?)

 

The Queen of England has visited some museums in England.

(Ratu Inggris telah mengunjungi beberapa museum di Inggris)

 

4.      Nationalities, languages, religions, and ethnic groups.

(Kebangsaan, bahasa, agama, and grup etnik)

·         Swedish

·         English

·         Spanish

·         Farsi

·         Muslim

·         Jewish

·         Christian

·         Asian

·         Hispanic

·         Native American

5.      Names of school courses with numbers.

(Nama mata pelajaran yang disertai dengan nomor)

 

Catatan:

Jangan menuliskan nama mata pelajaran dengan huruf besar kecuali nama negara, bahasa, agama, dan nama mata pelajaran / mata kuliah yang menggunakan penomoran.

Psychology 101

(Psikologi 101)

 

 

·         history

·         math

·         physics

·         Russian history

·         History 101

·         Physics 352

 

6.      Names of specific places

(Nama dari tempat-tempat tertentu)

 

·         Lake Titicaca

(Danau Titicaca)

·         the North Pole

(Kutub Utara)

·         South America

(Amerika Selatan)

·         Amazon River

(Sungai Amazon)

·         England

(Inggris)

·         First Street

·         Times Square

·         New York City

 

7.      Names of specific structures such as buildings, roads, and bridges.

(Nama bangunan, jalan, atau jembatan tertentu)

·         the White House

·         the Hilton Hotel

·         the Kremlin

·         Highway 395

·         State Route 15

·         the Brooklyn Bridge

8.      Names of specific organizations such as businesses, schools, and clubs.

(Nama organisasi tertentu, contohnya seperti nama bisnis, sekolah, atau klub)

·         Sears, Roebuck & Co.

·         United Nations

·         City College of New York

·         Irish Students’ Club

9.      Names of the days, month, holidays, and special time periods.

(Nama – nama hari, bulan, hari libur, dan hari khusus)

 

 

 

 

 

Catatan:

Nama – nama musim tidak ditulis dengan huruf kapital

·         Monday

(Senin)

·         January

(Januari)

·         New Year’s Day

(Hari Tahun Baru)

·         Ramadan

(Bulan Ramadan)

 

·         spring

(musim semi)

·         summer

(musim panas)

·         fall / autumn

(musim gugur)

·         winter

(musim dingin)

10.  Geographic areas

(Tempat – tempat geografis)

 

 

 

 

 

 

 

Catatan:

Penulisan nama – nama arah mata angin tidak perlu menggunakan huruf kapital.

·         the Middle East

(Timur Tengah)

·         the Southwest

(Barat Daya)

·         Southeast Asia

(Asia Tenggara)

·         Eastern Europe

(Eropa Timur)

 

·         Go south for two miles and turn west

(Pergi ke selatan sejauh 2 mil dan belok ke barat)

B. Contoh Soal

 

Write your own examples of the following categories with the correct capitalization.

 

  1. A building : ______________________________________
  2. A road : ______________________________________
  3. A bridge : ______________________________________
  4. A business : ______________________________________
  5. A school or college : ______________________________________
  6. A club : ______________________________________
  7. A day : ______________________________________
  8. A month : ______________________________________
  9. A holiday : ______________________________________
  10. A geographic area

in your country           : ______________________________________

  1. A geographic area

in another part of

the world                     : ______________________________________

 

Kunci Jawaban:

 

  1. A building : Grand Indonesia
  2. A road : S Kayu Jati 1 Rawamangun
  3. A bridge : London Bridge
  4. A business : Hills, Jasons & C
  5. A school or college : Senior High School 68 Jakarta / New York University
  6. A club : Manchester United Football Club
  7. A day : Monday, Tuesday, Wednesday, Friday, Sunday
  8. A month : March, September, April, May
  9. A holiday : Eid Fitr, Chinese Lunar New Year’s Day, Ramadan, Diwali
  10. A geographic area

in your country           : East Jakarta, West Sumatera, Central Java

  1. A geographic area

in another part of

the world                     : Southern France, the Middle East, Northern Europe

 

Demikianlah pedoman penulisan capitalization dalam bahasa Inggris beserta contoh kalimatnya. Pedoman di atas diharapkan dapat dipahami dengan baik oleh teman – teman. Semoga bermanfaat!

The post Pedoman Penulisan Capitalization dalam Bahasa Inggris beserta Contoh Kalimatnya   appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Contoh Latihan Soal tentang Independent and Dependent Clause beserta Jawabannya

$
0
0

Contoh Latihan Soal tentang Independent and Dependent Clause beserta Jawabannya – Independent and dependent clause adalah dua jenis klausa dalam bahasa Inggris. Kedua jenis klausa tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaannya adalah pada penggunaan kata hubung (subordinators). Independent clause dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat dan disebut sebagai kalimat sederhana / induk kalimat, sedangkan dependent clause tidak (disebut sebagai anak kalimat). Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah contoh latihan soal tentang independent and dependent clause beserta jawabannya.

 

I. Write IC for Independent Clause or DC for Dependent Clause in the space to the left of each group of words. Then, add a period (.) if it is an IC or underline the time subordinator if it is DC.

 

_IC__ 1. I take a walk around the block.
­_DC_ 2. Before I go to work
_____ 3. Doing some outdoor activities wake up my body and clear my mind
_____ 4. It’s hard to do this in the winter
_____ 5. When I go to work
_____ 6. It is still dark
_____ 7. After I get home from work
_____ 8. It is dark again
_____ 9. I can always take a walk on weekends, even in the winter
_____ 10. When it is raining, of course
_____ 11. I never go out
_____ 12. As soon as the school bell rings
_____ 13. I turn over and go back to sleep

 

II. Underline the independent clauses with a solid line and the dependent clauses with a broken line. Add comma (,) if one is needed.

 

  1. After we won the lottery last year, my wife and I decided to take a trip.
  2. We were very excited when we won.
  3. After we got out first payment we started planning a trip to Italy.
  4. We wrote to our cousins in Rome and told them our plans before we left on our trip.
  5. As soon as they received our letter they called and invited us to stay with them.
  6. When we arrived they were waiting at the airport.
  7. They waited outside while the Italian officials checked our passport and luggage.
  8. Finally, they drove us to their home after we got our suitcases.
  9. They wanted to feed us as soon as we arrived at their apartment.
  10. We ate one delicious home-cooked dish after another until we were stuffed.
  11. As soon as our heads hit the pillows we fell asleep.
  12. Since we left home almost twenty-four hours had passed.

III. Match a clause from column A with a clause from column B to make a complex sentence.

 

A B
1.      The trip began badly

2.      It was almost noon

3.      As soon as my fishing line was thrown out

4.      I spent most of the afternoon untangling my line

5.      After a couple of hours of fishing with my brothers

6.      We were totally wet

7.      When we got back home

8.      It will be a long, long time

a.       Before we could put on our rain jackets

b.      When we had a flat tire on the way to the lake

c.       Until my brothers go fishing with me again

d.      I immediately took a hot shower

e.       While each of my brothers had caught many fish

f.        It got caught in some underwater weeds

g.      Before we started fishing

h.      It started to rain

 

 

Kunci Jawaban:

 

 

_IC__ 1. I take a walk around the block.
­_DC_ 2. Before I go to work
_IC__ 3. Doing some outdoor activities wake up my body and clear my mind.
_IC__ 4. It’s hard to do this in the winter.
_DC_ 5. When I go to work
_IC__ 6. It is still dark.
_DC_ 7. After I get home from work
_IC__ 8. It is dark again.
_DC_ 9. I can always take a walk on weekends, even in the winter.
_IC__ 10. When it is raining, of course
_IC__ 11. I never go out.
_DC_ 12. As soon as the school bell rings
_IC__ 13. I turn over and go back to sleep.

 

II.

  1. After we won the lottery last year, my wife and I decided to take a trip.
  2. We were very excited when we won.
  3. After we got out first payment, we started planning a trip to Italy.
  4. We wrote to our cousins in Rome and told them our plans before we left on our trip.
  5. As soon as they received our letter, they called and invited us to stay with them.
  6. When we arrived, they were waiting at the airport.
  7. They waited outside while the Italian officials checked our passport and luggage.
  8. Finally, they drove us to their home after we got our suitcases.
  9. They wanted to feed us as soon as we arrived at their apartment.
  10. We ate one delicious home-cooked dish after another until we were stuffed.
  11. As soon as our heads hit the pillows, we fell asleep.
  12. Since we left home, almost twenty-four hours had passed.

 

III.

 

  1. 1-b
  2. 2-g
  3. 3-f
  4. 4-e
  5. 5-h
  6. 6-a
  7. 7-d
  8. 8-c

 

Demikianlah contoh latihan soal tentang independent and dependent clause beserta jawabannya. Dengan banyak berlatih soal, teman – teman akan dapat menambah pemahaman tentang bahasa Inggris. Semoga bermanfaat!

The post Contoh Latihan Soal tentang Independent and Dependent Clause beserta Jawabannya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan Singkat Prepositions dan Prepositional Phrases beserta Contohnya

$
0
0

Penjelasan Singkat Prepositions dan Prepositional Phrases beserta Contohnya

Preposition (dalam bahasa Indonesia disebut dengan ‘kata depan’) dan prepositional phrases (frasa kata depan) sering digunakan dalam berbagai kalimat dan pengucapan bahasa Inggris. Apakah teman – teman pernah mendengar atau pernah menggunakan jenis kata / frasa tersebut? Untuk lebih memahami penggunaannya, berikut ini adalah penjelasan singkat prepositions dan prepositional phrases beserta contohnya.

A. Penjelasan Prepositions

Prepositions adalah beberapa kata sederhana, contohnya seperti of, from, to, in dan at. Prepositions ini adalah kata yang digunakan sebelum sebuah kata benda (noun), frasa kata benda (noun phrase), atau kata ganti (pronoun) dan menghubungkannya dengan kata lain.

Pada umumnya, prepositions ini terdiri dari satu kata, namun ada juga yang terdiri dari dua kata (contohnya seperti brcause of) atau tiga kata (contohnya seperti in front of). Berikut ini adalah daftar prepositions yang umum digunankan.

  • About
  • Above
  • Across
  • After
  • Against
  • Along
  • Around
  • At
  • Before
  • Behind
  • Below
  • Beneath
  • Beside
  • Besides
  • Between
  • Beyond
  • By
  • Down
  • During
  • Except
  • For
  • From
  • In
  • Insude
  • Into
  • Like
  • Near
  • Of
  • Off
  • On
  • Out
  • Outside
  • Over
  • Since
  • Through
  • Throughout
  • Till
  • To
  • Toward
  • Under
  • Until
  • Upon
  • With
  • Without
  • According to
  • Because of
  • In addition to
  • In back of
  • In front of
  • In place of
  • Next to
  • Out of

Catatan:

Dalam menggunakan prepositions, kita harus memperhatikan apakah kata tersebut merupakan preposition atau merupakan bentuk infinitive. Perhatikan dan bandingkanlah dua contoh berikut ini:

  1. We went to the supermarket.

(kami pergi ke supermarket)

2. We wanted to buy some fruit.

(kami ingin membeli membeli beberapa buah)

Penjelasan:

Dalam contoh kalimat 1, kata to  adalah sebuah kata depan (preposition) karena kata tersebut diikuti oleh sebuah kata benda (the supermarket). Sedangkan dalam contoh kalimat 2, kata to adalah bagian dari bentuk frasa kata dasar infinitive dari kata to buy.

B. Penjelasan Prepositional Phrases

Sebuah kata preposition biasanya digabungkan dengan kata benda (noun) atau frasa kata benda (noun phrase) untuk membuat sebuah frasa kata depan (prepositional phrases), contohnya seperti in the house atau at six o’clock. Dalam penggunaan prepositional phrases ini, ada beberapa hal yang harus teman – teman ketahui yaitu sebagai berikut:

  1. Beberapa frasa kata depan (prepositional phrases) menjawab pertanyaan dari kata tanya where. Oleh karena itu beberapa prepositional phrases tersebut disebut sebagai prepositional phrases of place (frasa kata depan yang menunjukkan tempat). Prepositional phrases of place ini berguna untuk menunjukkan lokasi / tempat keberadaan sebuah objek dalam paragraf atau teks deskripsi.

Contoh prepositional phrases:

  • On the desk
  • Next to the window
  • Under the bed
  • In front of the house
  • Opposite the door
  • In the closet
  • In the middle of the room
  • In the distance

2. Beberapa frasa kata depan (prepositional phrases) yang lainnya dapat menjawab pertanyaan when. Oleh karena itu beberapa prepositional phrases tersebut disebut sebagai prepositional phrases of time (frasa kata depan yang menunjukkan waktu). Prepositional phrases of time ini berguna untuk menunjukkan waktu atau urutan langkah – langkah yang harus dilakukan dalam paragraf atau teks prosedur.

Contoh prepositional phrases:

  • At last
  • After that
  • After class
  • On New Year’s Day
  • Before the test
  • Upon arrival
  • In the morning
  • At midnight

3. Beberapa frasa kata depan (prepositional phrases) yang lainnya menunjukkan kepemilikan (possession).

Contoh prepositional phrases:

  • (the name) of my boss
  • (the president) of the company
  • (the father) of the bride
  • (the colors) of the rainbow

4. Beberapa frasa kata depan (prepositional phrases) yang lainnya dapat digunkan untuk mendeskripsikan atau mengidentitikasi seseorang atau sesuatu.

Contoh prepositional phrases:

  • (the student) from Ecuador
  • (the car) with the flat tire
  • (the woman) with red hair
  • (the man) in the blue shirt

C. Contoh Soal tentang Prepositional Phrases

My Desk

What is inside (of my desk) looks (like a second-hand store). Each drawer is full of junk. You can find paper clips, erasers, pencils, pens rubber bands and small bottles of glue in the center drawer. I have a small hardware store in my top drawer. You can find whatever you need there if you want to repair something. In the second drawer, I keep snacs in case I get hungry at night. In the third drawer, there are small items of clothing, and the bottom drawer holds my collection of wind-up toys. I play with them during study breaks. I have such a variety of things in my desk that I could start a small business, according to my friends.

Questions:

  1. How many prepositional phrases are there in the paragraph?
  2. How many of them tell where something is?

Kunci Jawaban:

  1. There are about 9 prepositional phrases in the paragraph.
  2. There are about 7 prepositional phrases telling where something is.

Demikkianlah penjelasan singkat prepositions dan prepositional phrases beserta contohnya. Semoga penjelasan singkat di atas dapat membantu teman – teman dalam memahami penggunaan prepositions dan prepositional phrases. Terima kasih.

The post Penjelasan Singkat Prepositions dan Prepositional Phrases beserta Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penggunaan Prepositional Phrases dalam Kalimat Pembuka dan Contohnya

$
0
0

Penggunaan Prepositional Phrases dalam Kalimat Pembuka dan Contohnya

Penulisan sebuah paragraf atau sebuah teks yang baik salah satunya ditandai dengan adanya penggunaan kalimat pembuka dan kalimat penutup. Dalam bahasa Inggris, salah satu cara membuat kalimat pembuka adalah dengan menambahkan / menggunakan prepositional phrase. Bagaimanakah penggunaan serta contohnya? Berikut ini adalah penggunaann prepositional phrases dalam kalimat pembuka dan contohnya.

A. Penjelasan Prepositional Phrases dalam Kalimat Pembuka

Salah satu cara untuk meningkatkan keahlian menulis dalam bahasa Inggris adalah dengan cara memulai menulis sebuah kalimat pembuka menggunakan frasa kata depan yang menunjukkan waktu dan tempat (prepositional phrases of time and place).

Sebuah paragraf dimna setiap kalimatnya memiliki bentuk subjek – kata kerja – objek yang sama dapat membuat para pembaca menjadi bosan. Oleh karena itu, penggunaan prepositional phrases ini dapat membantu penulisan sebuah paragraf atau teks menjadi lebih bervariasi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan prepositional phrases dalam penulisan kalimat pembuka ini adalah dengan meletakkan tanda koma (,) setelah prepositional phrases di bagian awal kalimat.

Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini:

Usual Pattern (Bentuk biasa) : Get eight hours of sleep before a final exam. (Tidurlah selama delapan jam sebelum melaksanakan ujian akhir)
New Pattern (Bentuk baru) : Before a final exam, get eight hours of sleep. (Sebelum melaksanakan ujian akhir, tidurlah selama delapan jam)
     
Usual Pattern (Bentuk biasa) : I keep snacks in the second drawer. (Saya menyimpan makanan ringan di laci kedua)
New Pattern (Bentuk baru) : In the second drawer, I keep snacks. (Dalam laci ke dua, saya menyimpan makanan ringan)

Prepositional phrases ini dapat diletakkan baik di awal maupun di akhir kalimat. Kita juga dapat menambahkan kata there is / there are atau there was / there were dengan prepositional phrases di bagian awal kalimat.

Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini:

Usual Pattern (Bentuk biasa) : There is a secret hiding place under the stairs. (Terdapat sebuah tempat tersembunyi dan rahasia di bawah tangga)
New Pattern (Bentuk baru) : Under the stairs, there is a secret hiding place. (Di bawah tangga, terdapat sebuah tempat tersembunyi dan rahasia)
     
Usual Pattern (Bentuk biasa) : There are several kinds of trees in the park. (Terdapat beberapa jenis pohon di taman)
New Pattern (Bentuk baru) : In the park, there are several kinds of trees. (Di taman, terdapat beberapa jenis pohon)

Terkadang, prepositional phrases hanya dapat diganti tempat dengan sebuah subjek kalimat tersebut. Hal ini terjadi ketika sebuah kalimat hanya berisi sebuah subjek, kata kerja intransitif (intransitive verb: a verb that has no object), dan sebuah prepositional phrase. Jika demikian, penggunaan tanda koma (,) tidak diperlukan.

Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:

Usual Pattern (Bentuk biasa) :                S                V        PP A comfortable chair is in the corner. (Sebuah kursi yang nyaman berada di pojok)
New Pattern (Bentuk baru) :        PP          V               S In the corner is a comfortable chair. (Di pojok terdapat sebuah kursi yang nyaman)
     
Usual Pattern (Bentuk biasa) :                    S                     V             PP A picture of Beethoven hangs above her piano. (Sebuah gambar dari Beethoven tergantung di atas pianonya)
New Pattern (Bentuk baru) :           PP                 V                   S Above her piano hangs a picture of Beethoven. (Di atas pianonya tergantung sebuah gambar Beethoven)

B. Contoh Soal tentang Penggunaan Prepositional Phrases dalam Kalimat Pembuka

Identify and underline all prepositional phrases of time and place. Then, add a comma (,) after prepositional phrases of time and place that begin a sentence.

My Favorite Place

My favorite place on the campus of our school is the lawn in the front of the library. I go there to relax with friends during my lunch break. In the center of the lawn, there is a fountain. It is very relaxing to see water splashes from the fountain onto some rocks around it. The sound of the splashing water reminds me of a place in the mountains where we go in the summer. Under a group of trees at the edge of the lawn are wooden benches and tables. Students sit at the tables in the shade of the trees to eat their lunches on warm days. The chatter of students makes studying impossible. After lunch it becomes quite again.

Kunci Jawaban:

My Favorite Place

My favorite place on the campus of our school is the lawn in the front of the library. I go there to relax with friends during my lunch break. In the center of the lawn, there is a fountain. It is very relaxing to see water splashes from the fountain onto some rocks around it. The sound of the splashing water reminds me of a place in the mountains where we go in the summer. Under a group of trees, at the edge of the lawn, are wooden benches and tables. Students sit at the tables in the shade of the trees to eat their lunches on warm days. The chatter of students makes studying impossible. After lunch it becomes quite again.

Demikianlah penggunaann prepositional phrases dalam kalimat pembuka dan contohnya. Penjelasan tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menambah pemahaman teman – teman. Terima kasih.

The post Penggunaan Prepositional Phrases dalam Kalimat Pembuka dan Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan Detail tentang Run-Ons and Comma Splices beserta Contoh Soal

$
0
0

Penjelasan Detail tentang Run-Ons and Comma Splices beserta Contoh Soal

Kesalahan dalam penulisan penulisan bahasa Inggris umum terjadi. Salah satu kesalahan tersebut adalah peletakkan tanda koma (,) yang kurang tepat (comma splices) dan kalimat yang seharusnya menjadi 2 kalimat namun ditulis menjadi 1 kalimat (run-ons). Apakah penjelasan dari dua kesalahan dalam writing tersebut? Di bawah ini adalah penjelasan detail tentang run-ons and comma splices beserta contoh soal.

I. Definisi dan Penjelasan Run-ons and Comma Splices

Run-ons dan comma splices adalah dua kesalahan dalam kalimat yang sering ditemukan pada saat penulisan bahasa Inggris. Kesalahan – kesalahan tersebut sering terjadi ketika 2 kalimat memiliki makna yang saling terkait / berhubungan.

a) Run-on

Run-on adalah kesalahan dimana dua kalimat sederhana digabungkan menjadi satu dengan tidak menggunakan tanda koma dan tidak menggunakan kata hubung sehingga kalimat tersebut menjadi salah.

Contoh kalimat:

Kalimat Salah  Some weeks ago, Jonas wanted to win the bike – riding competition he spent many hours riding his bicycle. (Beberapa minggu lalu, Jonas ingin memenangkan perlombaan mengendarai sepeda dia menghabiskan waktunya dengan mengendarai sepedanya)
Kalimat Salah Don’t walk on the grass it is forbidden here. (Jangan berjalan di atas rumput hal tersebut dilarang di sini)

b) Comma splices

Comma splices adalah kesalhan ketika dua kalimat digabungkan hanya dengan tanda koma (,), namun kalimat tersebut memiliki maknaya yang salah.

Contoh kalimat:

Kalimat Salah  Some weeks ago, Jonas wanted to win the bike – riding competition, he spent many hours riding his bicycle. (Beberapa minggu lalu, Jonas ingin memenangkan perlombaan mengendarai sepeda dia menghabiskan waktunya dengan mengendarai sepedanya)
Kalimat Salah Don’t walk on the grass, it is forbidden here. (Jangan berjalan di atas rumput hal tersebut dilarang di sini)

C. Contoh Kalimat yang Benar

1. Pisahkan dua kalimat sederhana dengan tanda titik  (.).

Contoh kalimat:

Kalimat Benar Some weeks ago, Jonas wanted to win the bike – riding competition. He spent many hours riding his bicycle. (Beberapa minggu lalu, Jonas ingin memenangkan perlombaan mengendarai sepeda. Dia menghabiskan waktunya dengan mengendarai sepedanya)
Kalimat Benar Don’t walk on the grass. Iit is forbidden here. (Jangan berjalan di atas rumput. Hal tersebut dilarang di sini)

2. Tambahkan tanda koma (,) dan tambahkan satu kata hubung (coordinating conjunction).

Contoh kalimat:

Kalimat Benar  Some weeks ago, Jonas wanted to win the bike – riding competition, so he spent many hours riding his bicycle. (Beberapa minggu lalu, Jonas ingin memenangkan perlombaan mengendarai sepeda, jadi dia menghabiskan waktunya dengan mengendarai sepedanya)
Kalimat Benar Don’t walk on the grass for it is forbidden here. (Jangan berjalan di atas rumput karena hal tersebut dilarang di sini)

D. Contoh Soal

Write other possibility forms for the sentences if they are already correct. If the sentences are wrong, correct them.

1. Many people like eating at home, others prefer eating out.
  Many people like eating at home. Others prefer eating out.
  Many people like eating at home, but others prefer eating out.
  Many people like eating at home, and others prefer eating out.
   
2. Hamsters and rabbits are cute, people keep them as pets.
  _____________________________________________
  _____________________________________________
   
3. Dogs and cats can be good companions, and they can play with you.
  ______________________________________________
  ______________________________________________
   
4. Some reptiles may look scary for people they shouldn’t bite them, however.
  _______________________________________________
  _______________________________________________
   
5. Tigers and lions can be good protectors, and they are carnivores.
  _______________________________________________
  _______________________________________________
   
6. Rabbits and cats look cute, they are nice pets for everyone.
  _______________________________________________
  _______________________________________________
   
7. A pet dog can fetch you a newspaper every morning, you won’t need to walk to grab it yourself.
  _______________________________________________
  _______________________________________________
   
8. Cows and goats eat lots of grass, so you won’t need to cut your lawn.
  _______________________________________________
  _______________________________________________
   

Kunci Jawaban:

  • Some people like eating at home. Others prefer eating out.

Some people like eating at home, but others prefer eating out.

Some people like eating at home, and others prefer eating out.

  • Hamsters and rabbits are cute. People keep them as pets.

Hamsters and rabbits are cute, and people keep them as pets.

  • Dogs and cats can be good companions. They can also play with you.

Dogs and cats can be good companions, or they can also play with you.

  • Some reptiles may look scary for people. They shouldn’t bite them, however.

Some reptiles may look scary for people, but they shouldn’t bite them.

  • Tigers and lions are also good protectors. They are carnivores.

Tigers and lions are also good protectors, but they are carnivores.

  • Rabbits and cats look cute. They are nice pets for everyone.

Rabbits and cats look cute, and they are nice pets for everyone.

  • A pet dog can fetch you a newspaper every morning. You won’t need to walk to grab it yourself.

A pet dog can fetch you a newspaper every morning, so you won’t need to walk to grab it yourself.

  • Cows and goats eat lots of grass. You won’t need to cut your lawn.

Cows and goats eat lots of grass, and you won’t need to cut your lawn.

Demikianlah penjelasan detail tentang run-ons and comma splices beserta contoh soal. Semoga penjelasan detail di atas dapat dipahami dengan baik oleh teman – teman semua sehingga dapat membuat writing yang baik. Terima kasih.

The post Penjelasan Detail tentang Run-Ons and Comma Splices beserta Contoh Soal appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan tentang Describing Scenes and People dalam Descriptive Writing

$
0
0

Penjelasan tentang Describing Scenes and People dalam Descriptive Writing

Descriptive writing adalah salah satu bentuk penulisan dalam bahasa Inggris. Dalam penulisan jenis ini, penulis diharuskan untuk dapat menggambarkan tentang seuatu melalui tulisan. Descriptive writing digunakan salahs satunya untuk mendeskripsikan sebuah peristiwa (scene) dan orang (people). Berikut ini adalah penjelasan tentang describing scenes and people dalam descriptive writing.

A. Pengertian Descriptive Writing

Descriptive writing (tulisan deskriptif) adalah aktivitas menulis dimana si penulis tidak hanya memberitahu para pembaca tentang apa yang dilihat, dirasakan, dicoba, didengar, atau dilakukan. Namun juga si penulis mendeskripsikan sesuatu dari pengalamannya sendiri, dan berhati – hati saat memilih kata atau frasa yang akan ditulis sehingga membuatnya terdengar nyata. Descriptive writing sangatlah detail karena berdasarkan pengalaman si penulis sendiri.

B. Penjelasan tentang Describing Scenes

Sebuah tulisan deskripsi yang baik haruslah membuat sebuah peristiwa menjadi jelas kepada para pembaca. Deskripsi tersebut haruslah jelas, kuat, dan dapat dipercaya. Pernyataan ini juga berlaku bagi deskripsi tempat, peristiwa, dan juga sebuah hal yang berupa imajinasi.

Ketika menulis teks deskripsi, kamu harus mempertimbangkan tentang waktu dan tempatnya. Sebagai contoh, suasana pada sebuah taman pada malam hari akan memiliki deskripsi yang berbeda dengan suasana taman tersebut pada siang hari yang sibuk.

Seberapa banyak deskripsi yang akan kamu gunakan akan tergantung dengan tujuan dari penulisanmu. Jika kamu ingin membangun sebuah peristiwa dalam sebuah cerita, kamu akan membutuhkan deskripsi yang tidak terlalu banyak sebanyak di esai deskriptif.

Bukanlah hal yang tidak mungkin jika kamu menuliskan terlalu banyak deskripsi pada tulisanmu. Kamu harus memilih detail yang dibutuhkan untuk membuat kejutan / kekaguman yang para pembaca ingin dapatkan ketika membaca tulisanmu. Fokuslah terhadap apa yang dibutuhkan untuk alur ceritamu, untuk menciptakan mood dalam cerita, atau untuk menciptakan atmosfer cerita.

Bandingkanlah dua deskripsi tentang sebuah kamar berikut ini:

Kalimat 1:

“The room was not really big. It was square with a window along one side. It had four chairs and a TV and video. There was a small cabinet and a flower vase in the corner. The carpet was red and the ceiling cream.”

(Ruangan tersebut tidak terlalu besar. Ruangan tersebut berbentuk segi empat dengan sebuah jendela di sepanjang salah satu sisinya. Ruangan tersebut memiliki empat kursi dan sebuah TV dan video. Terdapat sebuah lemari kecil dan sebuah vas bunga di pojok ruangan. Karpetnya berwarna mrah dan plafonnya berwarna krem)

Kalimat 2:

“The room was brightly lit by a large window and housed several modern pieces of electrical equipment, but the effect was softened by a small cabinet and a warm red carpet.”

(Ruangan tersebut memiliki penerangan dari sebuah jendela besar dan dilengkapi dengan beberapa perlengkapan elektrik, namun efek terang tersebut diperlembut dengan lemari kecil dan sebuah karpet merah yang hangat)

Penjelasan:

Deskripsi yang pertama terlihat seperti sebuah daftar. Deskripsi tersebut memberikan banyak informasi yang tidak dibutuhkan dalam cerita nantinya.

Deskripsi yang kedua memberikan sebuah kekaguman tentang sebuah ruangan dan juga memberikan petunjuk tentang karakter dalam cerita dibelakangnya. Dalam hal ini, deskripsi kedua tersebut akan memberikan cerita tentang seseorang yang menyukai teknologi namun ingin merasakan kenyamanan juga.

Pikirkanlah bagaimana deskripsi berikut ini membantu menjelaskan mood sebuah karakter dalam cerita:

“A cloudy day greeted Mary as she stepped more into the foggy area. Men huddled by in drab wet coats or stood in dismal doorways waiting for a bus which never seemed to arrive.”

(Sebuah hari yang mendung menyapa Mary ketika dia melangkahkan kaki lebih jauh ke dalam area berkabut. Beberapa pria memakai jaket basah atau berdiri di lorong pintu menunggu sebuah bus yang sepertinya tidak kunjung datang)

C. Penjelasan tentang Decribing People

Ketika sedang mendeskripsikan orang, pastikan apa yang kamu deskripsikan tersebut terdengar nyata dan dapat dipercaya.

Jika kamu menulis tentang orang non-fiksi (nyata), pikirkanlah tentang kisah hidup, sejarah, atau latar belakang orang tersebut. Jika kamu menulis tentang sebuah karakter fiksi, kamu harus mencoba menuliskan detail tentang karakter yang kamu tulis dengan menjawab pertanyaan dibawah ini:

  • What would this sort of person think?

(Apa yang akan dipikirkan oleh jenis orang ini?)

  • What would this sort of person do?

(Apa yang akan dilakukan oleh jenis orang ini?)

  • What would this sort of person say?

(Apa yang akan dikatakan oleh jenis orang ini?)

Ketika mendeskripsikan tentang penampilan seseorang, hindarilah menulis deskripsi seperti menulis sebuah daftar. Ingatlah bahwa kamu tidak harus mendeskripsikan penampilan karaktermu dari atas kepala hingga ke ujung kaki. Kamu hanya perlu memilih beberapa aspek dari penampilan mereka yang memang dapat membantumu mendeskripsikan siapa orang tersebut.

Perhatikan dua kalimat di bawah ini:

Kalimat 1:

“Jeanie had red waist length hair and green eyes. She wore a gold chain and a tight dark green dress. She had red shoes and carried a clutch.”

(Jeanie memiliki rambut merah sepanjang pinggang dan mata hijau. Dia memakai kalung emas dan gaun berwarna hjau tua. Dia memakai sepatu merah dan membawa dompet pesta)

Kalimat 2:

“Jeanie was beautiful and smart in a stylish way.”

(Jeanie cantik dan pintar dengan gayanya yang stylish)

Penjelasan:

Kalimat kedua pada contoh di atas memiliki deskripsi singkat namun dapat membuat para pembaca membayangkan seperti apa tokoh yang diceritakan tersebut.

Demikianlah penjelasan tentang describing scenes and people dalam descriptive writing. Penjelasan di atas diharapkan dapat bermanfaat bagi teman – teman dan dapat menambah pengetahuan tentang penulisan dalam bahasa Inggris. Terima kasih.

The post Penjelasan tentang Describing Scenes and People dalam Descriptive Writing appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan 4 Types of Writing Bahasa Inggris beserta Ciri – Ciri dan Contohnya

$
0
0

Penjelasan 4 Types of Writing Bahasa Inggris beserta Ciri – Ciri dan Contohnya

Penulisan teks dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris memiliki beberapa kemiripan, yaitu pada beberapa jenis teks nya. Penulisan (writing) dalam bahasa Inggris memiliki beberapa jenis, seperti descriptive writing, narrative writing, expository writing,  dan persuasive writing. Berikut ini adalah 4 types of writing bahasa Inggris beserta ciri – ciri dan contohnya.

I. Penjelasan Expository Writing

Tujuan dari expository writing adalah untuk menjelaskan. Jenis penulisan ini adalah bertuju kepada subjek (subject-oriented) dimana sang penulis fokus pada memberitahu para pembaca tentang sebuah topik atau subjek yang diberikan tanpa memberikan pendapat pribadi dari sang penulis. Jenis penulisan / esai / artikel seperti ini menyajikan para pembaca beberapa fakta dan tokoh yang relevan tetapi tidak menyertai dengan opini sang penulis. Expository writing adalah salah satu jenis penulisan yang umum yang sering ditemukan di buku atau pun di artikel majalah. Sang penulis hanya memberitahu tentang subjek yang diberikan, contohnya seperti bagaimana cara melakukan sesuatu.

a) Kata Kunci dari Expository Writing

  • Written in a logical order and sequence

(Ditulis sesuai dengan urutan logis)

  • Explains something in a process

(Menjelaskan sesuatu dalam sebuah proses)

  • Equipped with figures and facts

(Dilengkapi dengan berbagai tokoh dan fakta)

b) Contoh Expository Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • How-to articles

(Artikel how-to / menunjukkan cara)

  • Textbook writing

(Penulisan pada buku cetak)

  • News stories

(Cerita berita)

  • Business, technical, or scientific writing

(Tulisan tentang bisnis, teknik, atau pengetahuan)

  • Recipes

(Resep)

II. Penjelasan Descriptive Writing

Tujuan dari descriptive writing adalah untuk mendeskripsikan. Jenis penulisan ini berfokus pada mendeskripsikan sebuah karakter, sebuah acara, atau sebuah tempat dengan detail informasi yang jelas. Descriptive writing dapat ditulis dengan gaya puitis ketika sang penulis menuliskan deskripsi spesifik di tulisannya.

a) Kata Kunci dari Descriptive Writing

  • Visualizes what the writer sees, hears, smells, feels, and tastes

(Memvisualisasikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh sang penulis)

  • Is often poetic in nature.

(Terkadang dapat berbahasa puitis)

  • Describes people, places, situations, events or locations in a highly-detailed manner.

(Mendeskripsikan orang, tempat, situasi, acara atau lokasi dengan sangat mendetail)

b) Contoh Descriptive Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • Descriptive passages in fiction

(Bagian deskripsi dalam cerita fiksi)

  • Poetry

(Puisi)

  • Journal or diary writing

(Penulisan jurnal atau diari)

  • Nature writing

(Penulisan alamiah)

III. Penjelasan Persuasive Writing

Persuasive writing bertujuan untuk meyakinkan para pembaca. Tidak seperti expository writing yang hanya menyajikan fakta, persuasive writing ini mengandung pendapat dan pemikiran dari sang penulis. Untuk meyakinkan para pembaca untuk setuju dengan pendapat sang penulis, persuasive writing ini juga berisi alasan dan justifikasi / pembuktian. Persuasive writing terkadang menggunakan surat komplain, iklan atau komersial, surat lamaran, pendapat penulis pada bagian editorial di koran.

a) Kata Kunci dari Persuasive Writing

  • Asks for readers to do something about the situation (called a call-to-action)

(Meminta para pembaca untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah situasi tertentu (disebut dengan call-to-action)

  • Equipped with reasons, arguments, and justifications

(Dilengkapi dengan alasan, pernyataan, dan pembuktian)

  • The writer takes a stand and asks the readers to agree with his / her point of view

(Penulis mengambil tempatnya dan meminta para pembaca untuk setuju dengan pandangan sang penulis)

b) Contoh Persuasive Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • Letter of complaint

(Surat komplain)

  • Letter of recommendation

(Surat rekomendasi)

  • Opinion and editorial newspaper pieces

(Pendapat pada bagian editorial di koran)

  • Reviews (of movies, songs, restaurants, books, etc)

(Review dari film, lagu, restoran, buku, dll)

  • Advertisements

(Iklan)

  • Cover letters

(Surat lamaran)

IV. Penjelasan Narrative Writing

Narrative writing memiliki tujuan utama yaitu untuk menceritakan sebuah cerita. Sang penulis akan membuat dan menulis karakter yang berbeda dan menceritakan kepada para pembaca tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut (terkadang sang penulis menulis dari sudut pandangnya dari seorang karakter dalam cerita – disebut dengan narasi orang pertama / first person narration). Novel, cerita pendek (cerpen), puisi dan biografi dapat masuk ke dalam kategori penulisan naratif (narrative writing). Sederhananya, narrative writing menjawab pertanyaan: “What happened then?” (Apa yang terjadi selanjutnya?)

a) Kata Kunci dari Narrative Writing

  • Has dialogues and characters

(Memiliki dialog / percakapan dan karakter)

  • About someone who tells a story or event

(Tentang seseorang yang menceritakan sebuah cerita atau acara)

  • Often has situations like motivational events, actions, and disputes or conflicts with their eventual solutions

(Terkadang memiliki situasi seperti kejadian yang memberi motivasi, aksi, dan konflik beserta solusinya)

  • Has narrative structure (beginnings, intervals, and endings)

(Memiliki struktur naratif (awalan, bagian tengah, dan akhira))

b) Contoh Narrative Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • Anecdotes

(Anekdot / cerita lucu)

  • Novels

(Novel)

  • Oral histories

(Cerita sejarah)

  • Short stories

(Cerita pendek / cerpen)

  • Poetry

(Puisi)

  • Autobiographies or biographies

(Autobiografi / biografi)

Demikianlah 4 types of writing bahasa Inggris beserta ciri – ciri dan contohnya. Penjelasan singkat di atas semoga dapat dipahami dengan baik dan dapat meningkatkan pengetahuan bahasa Inggris teman – teman, terutama tentang writing. Semoga bermanfaat!

The post Penjelasan 4 Types of Writing Bahasa Inggris beserta Ciri – Ciri dan Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.


2 Contoh Teks Expository beserta Artinya

$
0
0

2 Contoh Teks Expository beserta Artinya

Salah satu jenis penulisan dalam bahasa Inggris adalah expository writing yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang sebuah topik secara runtut (chronological order) kepada para pembaca. Jenis penulisan ini memiliki banyak bentuk, salah satunya adalah resep masakan. Berikut ini adalah 2 contoh teks expository berupa resep masakan beserta artinya.

Contoh 1

Sauteed Bean

Sauteed beans is one of the recipes that are easy to cook and does not take a long time. The recipes that are inspired by Chinese culinary delights are also delicious to be served with white rice and various simple side dishes. Here’s how to cook the sauteed bean.

Ingredients:

• 100 gr beans, cut into small pieces

• Big Red Chilis, 4 pieces, cut into slices

• Big Green Chilis, 4 Fruit, cut frequently

• Garlics, 4 cloves, thinly sliced

• Red Onions, 6 cloves, thinly sliced

• Tomatoes, 1 Fruit, cut into length

• Galangal, 1 segment, cut thinly

• Salam leaves, 2 pieces

• Onion leaves, 3 stalks, cut into lengths,

• Salt

• Pepper

• Soy sauce

• Powder broth

• Water

How to Cook Sauteed Beans:

  1. Heat a skillet, pour in a little cooking oil, then saute the garlic and onion until fragrant.
  2. Add the bay leaves, chili and galangal, then saute all ingredients until wilted.
  3. Add the beans and pour enough water. Turn the beans and wait for the water to decrease in volume.
  4. It’s time to spice up. Season the sauteed bean with salt, pepper, broth, and soy sauce.
  5. Add the tomatoes and leeks to last, saute immediately and serve.

Arti:

Tumis Buncis

Kacang tumis adalah salah satu resep yang mudah dimasak dan tidak memakan waktu lama. Resep-resep yang terinspirasi oleh kelezatan kuliner Cina juga lezat untuk disajikan dengan nasi putih dan berbagai lauk sederhana. Inilah cara memasak kacang tumis.

Bahan:

• 100 gr buncis, potong kecil-kecil

• Cabai Merah Besar, 4 potong, potong-potong

• Cabai Hijau Besar, 4 Buah, sering dipotong

• Bawang putih, 4 siung, diiris tipis

• Bawang Merah, 6 siung, diiris tipis

• Tomat, 1 Buah, potong panjangnya

• Lengkuas, 1 segmen, dipotong tipis

• Daun salam, 2 buah

• Daun bawang, 3 batang, dipotong memanjang,

• Garam

• Lada

• Kecap

• Serbuk kaldu

• Air

Cara Memasak Tumis Buncis:

1. Panaskan wajan, tuangkan sedikit minyak goreng, lalu tumis bawang putih dan bawang hingga harum.

2. Tambahkan daun salam, cabai dan lengkuas, lalu tumis semua bahan sampai layu.

3. Tambahkan buncis dan tuangkan air secukupnya. Putar kacang dan tunggu sampai airnya berkurang volumenya.

4. Saatnya membumbui. Bumbui buncis tumis dengan garam, merica, kaldu, dan kecap.

5. Tambahkan tomat dan daun bawang, tumis segera dan sajikan.

Contoh 2

Fried Rice

Fried rice is certainly a recipe that must be mastered. It is because cooking fried rice is the best way to cook the leftover rice into a delicious recipe. Here’s how to make it.

Ingredients:

• Rice 600 gr

• Chicken meat 125 g. Finely chopped

• Eggs 1 grain. Shake it

• Red onion 5 cloves

• Garlic 3 cloves

• Red chili 3 pieces

• Leaves 1 stalk. Fine slice

• Sweet soy sauce 2 tbsp

• Salt 1 tsp

• Pepper tsp

• Oil

How to make:

  1. Add the onion, garlic, and red chili into the mortar then puree.
  2. Then, fry the eggs into scrambles and set aside.
  3. Saute the mashed spices with oil to taste. Stir-fry until fragrant.
  4. Add the minced chicken, eggs and leeks to the sautee. Saute again until all ingredients are evenly distributed.
  5. Add soy sauce, salt and pepper. Mix well.
  6. After that, add the rice and stir until smooth.
  7. Finally, the fried rice can be served on a serving plate.

Arti:

Nasi Goreng

Nasi goreng tentunya merupakan resep yang harus dikuasai. Itu karena memasak nasi goreng adalah cara terbaik untuk memasak nasi sisa menjadi resep lezat. Inilah cara membuatnya.

Bahan:

• Beras 600 gr

• Daging ayam 125 g. Cincang halus

• Telur 1 butir. Kocok

• Bawang merah 5 siung

• 3 siung bawang putih

• Cabai merah 3 potong

• Meninggalkan 1 tangkai. Irisan halus

• Kecap manis 2 sdm

• Garam 1 sdt

• Lada tsp

• Minyak

Cara Membuat:

  1. Tambahkan bawang bombai, bawang putih, dan cabai merah ke dalam lesung lalu haluskan.
  2. Kemudian, goreng telur menjadi acak-acakan dan sisihkan.
  3. Tumis bumbu tumbuk dengan minyak secukupnya. Tumis sampai harum.
  4. Tambahkan ayam cincang, telur dan daun bawang ke tumis. Tumis lagi sampai semua bahan didistribusikan secara merata.
  5. Tambahkan kecap asin, garam dan merica. Campur dengan baik.
  6. Setelah itu, tambahkan nasi dan aduk sampai rata.
  7. Akhirnya, nasi goreng bisa disajikan di atas piring saji.

Demikianlah 2 contoh teks expository berupa resep masakan beserta artinya. Beberapa contoh di atas diharapkan dapat bermanfaat bagi teman – teman yang hendak menelis jenis tulisan tersebut. Terima kasih.

The post 2 Contoh Teks Expository beserta Artinya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Cara Menulis Cerita Pendek yang Baik dalam Bahasa Inggris

$
0
0

Cara Menulis Cerita Pendek yang Baik dalam Bahasa Inggris

Cerpen (short story) adalah sebuah cerita yang pada umumnya memiliki jalan / alur cerita yang lebih singkat dan sederhana dibandingkan dengan novel. Short story biasanya hanya berfokus pada sebuah permasalahan dan disertai dengan solusinya. Penulisan sebuah short story pun tidak terlalu sulit jika teman – teman telah mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah cara menulis cerita pendek yang baik dalam bahasa Inggris.

Beberapa Tips Cara Menulis Short Stories

Menulis sebuah cerita pendek (short stories) sama halnya dengan menulis cerita fiktif lainnya. Yang terpenting adalah kita tahu bagaimana menulis sebuah certa pendek yang baik karena dengan dapat menulis cerita pendek yang baik, kita dapat mengembangkan cerita tersebut menjadi sebuah novel atau cerita fiktif lain. Untuk dapat mempertajam keterampilan dalam menulis cerita pendek (short stories), teman – teman dapat mencoba untuk menulis sebuah cerpen dalam jangka waktu 2 minggu. Dengan rajin menulis, kalian akan terbiasa dengan bahasa tulisan dan dapat meningkatkan skill dalam menulis cerpen. Selain itu, kalian juga perlu mengetahui beberapa tips berikut ini dalam menulis sebuah cerpen (short stories).

1) Find out what Short Story is

Short story adalah sebuah cerita yang dikembangkan secara penuh namun lebih singkat dibandingkan dengan cerita novel dan lebih panjang dari sebuah cerita fabel. Sebuah cerita singkat (cerpen) memiliki masalah yang sederhana dan tidak sekompleks masalah di dalam cerita novel sehingga cerita ini dapat dibaca dalam beberapa menit saja. Short story fokus kepada masalah yang lebih besar atau yang lebih kecil saja dan fokus untuk membangun perasaan yang kuat dari para pembaca. Short story, sama hakna seperti novel, memiliki beberapa karakter dalam alur cerita (plot).

2) Understand the aim of a Short Story

Sebuah cerita pendek (short story) menceritakan tentang satu aspek dari kehidupan sebuah karakter. Aspek kehidupan tersebut dapat berupa sebuah peristiwa, gambaran sebuah perasaan, atau sebuab aksi yang sederhana dalam kehidupan sebuah karakter. Short story juga dapat mempengaruhi atau bahkan memberikan inspirasi kepada para pembaca. Cerita pendek dapat menjadi salah satu alternatif bagi teman – teman yang kurang suka membaca cerita panjang seperti novel. Short story, selain itu, memiliki karakter yang membagikan pemikiran, motivasi, perasaan, emosi dan juga ide – ide mereka.

3) Don’t get artsy

Dalam menulis sebuah cerita pendek, usahakan agar jangan terlalu menuliskan terlalu banyak kata – kata perumpamaan. Menambahkan beberapa kata kiasan dapat memperindah tulisanmu. Namun sebaliknya, jika kamu menuliskan terlalu banyak kata kiasan, perumpamaan, atau analogi, cerita mu akan sulit dipahami oleh para pembaca karena belum tentu semua pembaca paham akan kata kiasan atau perumpamaan yang kamu tulis.

4) Share only what’s critical to the moment

Hal yang perlu diingat saat menulis cerpen adalah jangan terlalu fokus menuliskan cerita latar belakang dari suatu peristiwa. Hal yang diinginkan oleh para pembaca adalah mereka mendapatkan pemahaman dari sebuah kejadian dalam cerpen dengan porsi secukupnya dan ketika para pembaca memang membutuhkan informasi tersebut agar dapat memahami peristiwa dalam cerita dengan baik.

5) Get to know the elements of a Short Story

Pada umumnya, cerita pendek memiliki unsur – unsur yang hampir sama dengan cerita pada umumnya. Berikut ini adalah unsur – unsur dari short story (cerita pendek).

  • Theme (Tema)

Theme (tema) adalah ide utama / ide keseluruhan dari sebuah cerita pendek.

  • Plot (Alur Cerita)

Plot (alur cerita) adalah serangkaian peristiwa dan aksi dari karakter yang berhubungan dengan konflik utama dalam sebuah cerita.

  • Setting (Latar)

Latar dari sebuah cerita pendek dapat terbagi menjadi 3 bagian: latar tempat (place) dan latar waktu (time). latar tempat (place) dapat berupa deskripsi tempat, contohnya seperti deskripsi sebuah daratan, pemandangan, musim, atau cuaca untuk menyajikan gambaran latar tempat yang kuat. Sedangkan latar waktu (time) dapat berupa gambaran suasana pada pagi hari yang ditandai dengan ayam berkokok atau matahari terbit, suasana malam hari yang gelap gulita atau bulan yang bersinar di tengah gelapnya malam, dan sebagainya.

  • Character (Karakter)

Character (karakter) adalah seseorang, atau terkadang bahkan sebuah hewan, yang ambil bagian sebagai tokoh utama dalam cerita pendek atau bagian lainnya.

  • Conflict (Konflik / Masalah)

Conflict (konflik / masalah) adalah perjuangan antara dua orang atau karakter lain dalam cerita pendek. Karakter / tokoh utama (protagonist) pada umumnya berpihak pada salah satu sisi dari konflik yang dihadapi. Pada sisi lain, karakter utama berjuang melawan karakter penting lainnya dalam cerita pendek (antagonist), berjuang menghadapi kekuatan alam semesta, menghadapi masyarakat, atau bahkan menghadapi sesuatu didalam dirinya sendiri (menghadapi perasaannya, emosinya, atau penyakit yang dideritanya).

6) Get right into the heart of the conflict

Dalam short story, janganlah habiskan waktumu untuk membuat latar tempat atau pun untuk menjelaskan tentang pemikiran sang tokoh utama. Yang sebaiknya dilakukan adalah dengan menarik hati para pembaca dengan menampilkan setiap adegan konflik dalam cerita.

7) Build to the climax efficiently

Dalam menulis sebuah cerita pendek (short story), kamu harus membangun alur secara efisien. Setiap paragraf, setiap kalimat, dan setiap kata perlu dipertimbangkan agar dapat membawa para pembaca menuju klimaks cerita. Jika ada bagian dari cerita yang tidak mengarah ke klimaks, sebaiknya bagian tersebut tidak usah dimasukkan ke dalam cerita.

8) Write a clear conclusion

Sebuah cerita yang baik pasti memiliki bagian akhir / kesimpulan yang jelas. Oleh karena itu, pastikan bahwa akhir dari cerita yang kamu tulis memiliki kejelasan sehingga mudah untuk dipahami para pembaca.

Demikianlah cara menulis cerita pendek yang baik dalam bahasa Inggris. Semoga beberapa cara di atas dapat dipahami dengan baik dan dapat bermanfaat bagi teman – teman saat menulis sebuah short story.

The post Cara Menulis Cerita Pendek yang Baik dalam Bahasa Inggris appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Pengertian, Struktur dan Jenis Expository Writing dalam Bahasa Inggris

$
0
0

Pengertian, Struktur dan Jenis Expository Writing dalam Bahasa Inggris

Terdapat empat jenis penulisan dalam bahasa Inggris pada umumnya, yaitu narrative wrting, descriptive writing, persuasive writing dan expository writing. Jika sebelumnya kita telah membahas tentang keempat jenis penulisan tersebut secara umum dan kita telah membahas tentang narrative writing, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian, struktur, dan jenis expository writing dalam bahasa Inggris.

A. Pengertian Expository Writing

Expository writing adalah salah satu jenis penulisan dalam bahasa Inggris yang memberikan informasi atau menjelaskan sebuah topik secara runtut (in a chronological order). Jenis penulisan ini mengandung sebuah ide pokok (main idea) yang disertai dengan beberapa kalimat pendukung (supporting detail) dan gambar serta kesimpulan.

Tujuan utama dari expository writing adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang sebuah informasi tertentu atau untuk menjelaskan tentang sebuah kebenaran yang disertai dengan bukti atau fakta tertentu kepada para pembaca. Dalam penulisan jenis ini, sebuah teks ditulis dengan urutan yang spesifik guna memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pembaca. Beberapa contoh dari expository writing adalah instruction manuals, news articles, textbooks, recipe books, posters, research papers, dan city guide.

B. Struktur Expository Writing

Pada umumnya, sebuah expository writing memiliki tiga bagian utama, yaitu bagian pembuka, isi, dan penutup. Setiap bagian dari jenis penulisan ini memiliki peran penting untuk memberikan argumen yang efektif.

  • The Introduction (Bagian Pembuka)

Paragraf pertama dari sebuah teks biasanya adalah bagian pembuka yang menjelaskan tentang apakah esai yang akan kamu tulis dan memberikan gambaran tentang isi esai yang kamu tulis kepada para pembaca. Gunakanlah kalimat pembuka yang disertai dengan beberapa kalimat penjelas yang dapat menarik perhatian para pembaca dan juga agar para pembaca mendapatkan informasi tentang apa yang akan mereka baca pada bagian isi.

  • The Body (Bagian Isi)

Bagian isi pada penulisan expository writing ini sedikitnya terdiri dari 3 sampai 5 paragraf. Bagian ini dapat juga ditulis lebih dari 5 paragraf tergantung topik yang dipilih dan juga tingkat pengetahuan para pembaca yang akan membaca tulisan tersebut. Setiap paragraf dimulai dengan sebuah gagasan utama berupa pernyataan yang berisi tentang sebuah tujuan atau kasus terkait topik yang dipilih.

Selanjutnya, gagasan utama di setiap paragraf dilengkapi dengan beberapa ide / kalimat pendukung yang juga terkait dengan topik yang telah dipilih. Ingatlah untuk menambahkan kalimat kesimpulan pada setiap paragraf yang juga mengandung transisi untuk ke paragraf berikutnya dalam esai yang ditulis sehingga para pembaca akan lebih mudah dalam mengikuti ide yang tertuang dalam tulisan tersebut.

  • The Conclusion (Bagian Kesimpulan / Penutup)

Bagian akhir dari expository essay adalah bagian penutup. Bagian kesimpulan / bagian penutup ini haruslah memberikan para pembaca keseluruhan ide yang tertuang dalam esai yang telah ditulis secara singkat. Hal yang perlu teman – teman ingat saat menulis bagian penutup adalah bagian ini bukanlah tempat untuk merangkum semua hal / poin yang telah kalian tulis pada bagian ini. Namun, bagian kesimpulan / penutup ini digunakan untuk menuliskan kembali pernyataan berisi ide pokok esai dan juga berisi solusi atau aksi yang harus dilakukan atau berisi pertanyaan terkait topik esai yang dapat di kembangkan menjadi sebuah esai bagi para penulis lain. Namun, ingatlah jangan menulis tentang ide / hal baru di bagian ini karena akan merusak tulisan yang sudah kamu tulis dalam esai-mu.

C. Jenis Expository Writing

Dalam bahasa Inggris, expository writing dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut.

  • Descriptive Composition

Descriptive composition adalah jenis penulisan yang berisi tentang gambaran sebuah peristiwa, seseorang, tempat atau sebuah ide yang diserta dengan beberapa detail / kalimat pendukung. Jenis penulisan ini banyak digunakan sebagai tugas menulis para siswa di sekolah. Contoh dari jenis penulisan ini adalah description of a famous sportsperson (gambaran tentang olahragawan terkenal), atau description of your favorite holiday destination (deskripsi tentang tempat liburan favoritmu).

  • Cause and Effect Essays

Jenis esai ini menjelaskan beberapa akibat dari sebuah sebab. Dengan menulis cause and effect essay, seorang penulis dapat menggambarkan tentang sebuah sebab yang terjadi dan apa saja akibat atau konsekuensi yang ditimbulkan oleh sebab tersebut. Sebagai contoh dari penulisan jenis ini yaitu seorang penulis dapat menjelaskan tentang akibat – akibat dari terjadinya global warming, akibat dari terjadinya kelangkaan air, dan sebagainya.

  • Compare and Contrast Composition

Compare and contrast composition adalah sebuah jenis penulisan yang berfokus kepada dua atau lebih topik. Dalam penulisan jenis ini, seorang penulis membandingkan dua atau lebih topik untuk memberikan informasi yang utuh kepada para pembaca. Contoh dari penulisan jenis ini yaitu esai tentang masa kanak – kanak vs masa remaja, esai tentang kehidupan di SMA vs kehidupan di perkuliahan, esai tentang minuman bersoda merek A vs minuman bersoda merek B, dan sebagainya.

  • How to do Something Essay / Process Essay

Dalam jenis penulisan ini, seorang penulis menjelaskan keseluruhan proses dari bagaimana cara membuat sesuatu secara berurutan (dengan menuliskan langkah – langkah kegiatan). Secara umum, seorang penulis menyajikan semua informasi dengan urutan yang sesuai (logical order) sehingga para pembaca dapat dengan mudah mengikuti langkah – langkah yang telah disebutkan oleh penulis tersebut dalam tulisannya. Contoh dari how to do something essay / process essay ini adalah how to make a power point presentation (bagaimana cara membuat presentasi power point), how to bake a cake (bagaimana cara memanggang kue), dan sebagainya. Demikianlah pengertian, struktur, dan jenis expository writing dalam bahasa Inggris. Dengan mengetahui beberapa macam penulisan dalam bahasa Inggris, teman – teman akan lebih mudah dalam menentukan ide penulisan dan bagaimana seharusnya menulis sebuah jenis teks tertentu. Semoga bermanfaat!

The post Pengertian, Struktur dan Jenis Expository Writing dalam Bahasa Inggris appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan Singkat dan Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik

$
0
0

Penjelasan Singkat dan Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik

Dalam Bahasa Inggris, terdapat beberapa jenis writing yang harus dikuasai, yaitu narrative, persuasive, expository, dan descriptive writing. Salah satu dari empat jenis tersebut yang sering digunakan untuk menulis novel dan cerpen adalah narrative writing. Apakah itu narrative writing dan bagaimana cara menulisnya? Berikut ini adalah penjelasan singkat dan tips membuat narrative writing dengan baik.

I. Pengertian Narrative Writing

Narrative adalah salah satu jenis tulisan yang dikenal dan dpelajari oleh guru dan para siswa di sekolah karena teks jenis ini mengizinkan sang penulis untuk menuliskan dan meyampaikan imajinasi, kreativitas, keterampilan, dan pemahaman tentang hampir semua elemen penulisan (elements of writing).

Narrative writing adalah salah satu jenis penulisan dalam bahasa Inggris yang bertujuan untuk menghibur para pembaca tentang tulisan yang disajikan. Tulisan tersebut dapat memotivasi siswa, mendidik dan yang paling utama dari tujuan teks ini adalah untuk menghibur siapa saja yang membaca.

Tantangan dalam menulis teks narrative yang baik adalah untuk membuat para pembaca tertarik dan tetap tertarik ketika cerita sedang ditampilkan atau ketika mereka sedang membaca teks narrrtive.

II. Contoh Narrative Writing

Berbeda halnya dengan jenis teks yang lain, teks narrative ini terdiri dari beberapa jenis yaitu sebagai berikut.

  • Adventure
  • Drama
  • Fable
  • Comedy
  • Myth
  • Mistery
  • Science fiction
  • Love story
  • Tragedy
  • Fantasy
  • Fairy tale
  • Legend

III. Struktur Narrative Writing

Sebuah teks naratif, pada umumnya memiliki bagian – bagian teks sebagai berikut:

  • Orientation (awalan)

Pada bagian ini biasanya penulis akan menuliskan tentang sebuah adegan yang mengenalkan tentang karakter cerita, waktu dan tempat dimana cerita tersebut terjadi. Dalam bagian ini pun terdapat jawaban dari pertanyaan who. Where dan when.

  • Complication and Events (pertengahan / bagian konflik)

Pada bagian inilah terjadi banyak aktivitas dan juga adegan yang melibatkan karakter – karakter utama dan perkembangan karakteristik mereka. Adegan – adegan dalam bagian ini pada umumnya ditulis dengan berurutan secara kohesif dan padu.

  • Resolution (akhiran)

Bagian ini berisi penyelesaian masalah yang terjadi pada bagian tengah / bagian konflik. Bagian akhir / resolusi ini tidak semua harus berakhir bahagia, terkadang terdapat juga akhiran yang menyedihkan.

  • Extra

Bagian ini merupakan bagian yang tidak terllau mengikuti alur cerita naratif pada umumnya. Jika sebuah teks naratif umumnya memiliki bagian orientation, complication, dan resolution, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak terdapat juga cerita naratif yang memiliki struktur di luar struktur umum (ada penambahan bagian cerita dan sebagainya).

IV. Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik

Menulis sebuah narrative text bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tulisan kita menjadi lebih indah untuk dibaca oleh pembaca. Berikut ini adalah tips bagaimana menulis sebuah cerita naratif dengan efektif.

  • Maksimalkanlah sesi penulisan teks naratifmu (narrative writing session) dengan menghabiskan waktu sekitar 20 persen dari keseluruhan waktu yang telah kamu rencanakan dan kamu siapkan sebelumnya. Hal ini agar kamu dapat memastikan produktivitas yang baik selama waktu penulisan teks naratifmu sembari membuatmu fokus dalam hal apa lagi yang akan kamu kerjakan dalam narrative writing –mu.
  • Gunakanlah beberapa media bantu saat kamu menulis teks naratif mu, seperti graphic organizers yang dapat membantumu untuk mengurutkan kejadian / adegan apa saja yang akan terjadi pada bagian awal, pertengahan, dan akhir dari ceritamu secara runtut dan masuk akal. Kamu dapat menggunakan graphic organizers tersebut jika memang kamu masih tahap awal dalam menulis cerita. Namun, kamu dapat langsung menulis tanpa menggunakan media tersebut jika kamu memang sudah terbiasa menulis cerita naratif. Jika kamu bekerja dengan seorang penulis yang santai atau memiliki jalan cerita begitu-begitu saja, kamu dapat menggunakan prompts (kata yag disampaikan kepada aktor ketika ia lupa apa yang akan ia katakan) sehingga akan menimbulkan efek natural dan tidak terlalu kaku.
  • Habiskanlah sebagian besar waktu menulismu dengan mengerjakan tugas yang harus diselesaikan. Janganlah menghabiskan banyak waktu untuk mengedit tulisanmu pada waktu – waktu ini. Fokuslah terlebih dahulu untuk menulis ceritamu dari awal hingga akhir.
  • Hal yang perlu diperhatikan ketika kamu telah selesai menulis adalah mengedit tulisan tersebut. Namun, fokuslah kepada 3 bagian cerita naratif saat kamu mengedit tulisanmu agar kamu dapat lebih memperhatikan apa yang kurang dari setiap bagian dari cerita naratif –mu. Perhatikan juga apakah ketiga elemen dari cerita tersebut saling berkaitan dan masuk akal atau tidak. Hal ini penting mengingat ketiga bagian tersebut saling melengkapi satu sama lain agar menjadi sebuah cerita utuh.
  • Hal lain yang harus diperhatikan selain 3 bagian cerita naratif tersebut adalah spelling (ejaan) dan grammar (aturan bahasa) yang digunakan. Kamu akan menulis sebauh cerita naratif dalam bahasa Inggris, oleh karena itu spelling and grammar dalam cerita haruslah baik agar para pembaca merasa nyaman ketika membaca tulisanmu tersebut.
  • Perhatikanlah karakter dalam ceritamu dan juga analisis plot / alur. Ketika kamu mengedit ceritamu, pastikan kamu dapat menjawab pertanyaan seperti are your character’s engaging? (apakah semua karakter dalam ceritamu memiliki kesatuan utuh?) atau does your problem / resolution work? (apakah masalah / resolusi dalam ceritamu dapat dipahami dengan baik?)
  • Yang terakhir adalah mintalah orang lain untuk membaca ceritamu. Umpan balik dari orang yang membaca ceritamu sangatlah berharga untuk membuatmu dapat menulis dengan lebih baik lagi.

Demikianlah penjelasan singkat dan tips membuat narrative writing dengan baik. Penjelasan singkat tersebut diharapkan dapat dipahami dengan baik dan dapat bermanfaat bagi teman – teman. Terima kasih.

The post Penjelasan Singkat dan Tips Membuat Narrative Writing dengan Baik appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Pengertian Descriptive, Expository, Narrative, and Persuasive Writing beserta Contohnya

$
0
0

Pengertian Descriptive, Expository, Narrative, and Persuasive Writing beserta Contohnya

Writing adalah salah satu jenis keterampilan (skill) dalam bahasa Inggris yang memerlukan banyak latihan dikarenakan keterampilan ini adalah salah satu yang tersulit. Dalam writing, terdapat beberapa jenis penulisan yang harus dikuasai. Apa sajakah jenis – jenis penulisan tersebut? Berikut ini adalah pengertian descriptive, expository, narrative, and persuasive writing beserta contohnya.

I. Descriptive Writing

Descriptive writing merupakan salah satu bentuk penulisan yang bertujuan untuk mendeskripsikan. Jenis penulisan ini berfokus pada mendeskripsikan sebuah karakter, sebuah acara, atau sebuah tempat dengan detail informasi yang jelas. Descriptive writing dapat ditulis dengan gaya puitis ketika sang penulis menuliskan deskripsi spesifik di tulisannya.

a) Karakteristik dari Descriptive Writing

Jenis penulisan ini pada umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • Is often poetic in nature.

(Terkadang dapat berbahasa puitis)

  • Visualizes what the writer sees, hears, smells, feels, and tastes.

(Memvisualisasikan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh sang penulis)

  • Describes events, people, places, situations, or locations in a highly-detailed manner.

(Mendeskripsikan orang, tempat, situasi, acara atau lokasi dengan sangat mendetail)

b) Contoh Descriptive Writing

Jenis penulisan ini pada umumnya dapat berupa:

  • Nature writing

(Penulisan alamiah)

  • Poetry

(Puisi)

  • Descriptive passages in fiction

(Bagian deskripsi dalam cerita fiksi)

  • Journal or diary writing

(Penulisan jurnal atau diari)

II. Expository Writing

Expository writing merupakan salah satu bentuk tulisan yang berfungsi untuk menjelaskan dan fokus kepada subjek (subject-oriented) dimana si penulis memberitahu para pembaca tentang sebuah topik atau subjek yang diberikan tanpa memberikan pendapat pribadi dari sang penulis. Jenis penulisan / esai / artikel seperti ini menyajikan para pembaca beberapa fakta dan tokoh yang relevan tetapi tidak menyertai dengan opini sang penulis. Expository writing adalah salah satu jenis penulisan yang umum yang sering ditemukan di buku atau pun di artikel majalah. Sang penulis hanya memberitahu tentang subjek yang diberikan, contohnya seperti bagaimana cara melakukan sesuatu.

a) Karakteristik dari Expository Writing

Jenis penulisan ini pada umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • Explains something in a process

(Menjelaskan sesuatu dalam sebuah proses)

  • Written in a logical order and sequence

(Ditulis sesuai dengan urutan logis)

  • Equipped with figures and facts

(Dilengkapi dengan berbagai tokoh dan fakta)

b) Contoh Expository Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • News stories

(Cerita berita)

  • Business, technical, or scientific writing

(Tulisan tentang bisnis, teknik, atau pengetahuan)

  • How-to articles

(Artikel how-to / menunjukkan cara)

  • Textbook writing

(Penulisan pada buku cetak)

  • Recipes

(Resep)

III. Narrative Writing

Narrative writing merupakan salah satu bentuk tulisan yang memiliki tujuan utama yaitu untuk menceritakan sebuah cerita. Sang penulis akan membuat dan menulis karakter yang berbeda dan menceritakan kepada para pembaca tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut (terkadang sang penulis menulis dari sudut pandangnya dari seorang karakter dalam cerita – disebut dengan narasi orang pertama / first person narration). Novel, cerita pendek (cerpen), puisi dan biografi dapat masuk ke dalam kategori penulisan naratif (narrative writing). Sederhananya, narrative writing menjawab pertanyaan: “What happened then?” (Apa yang terjadi selanjutnya?)

a) Karakteristik dari Narrative Writing

Jenis penulisan ini pada umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • About someone who tells a story or event

(Tentang seseorang yang menceritakan sebuah cerita atau acara)

  • Has narrative structure (beginnings, intervals, and endings)

(Memiliki struktur naratif (awalan, bagian tengah, dan akhira))

  • Has dialogues and characters

(Memiliki dialog / percakapan dan karakter)

  • Often has situations like motivational events, actions, and disputes or conflicts with their eventual solutions

(Terkadang memiliki situasi seperti kejadian yang memberi motivasi, aksi, dan konflik beserta solusinya)

b) Contoh Narrative Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • Anecdotes

(Anekdot / cerita lucu)

  • Oral histories

(Cerita sejarah)

  • Short stories

(Cerita pendek / cerpen)

  • Autobiographies or biographies

(Autobiografi / biografi)

  • Novels

(Novel)

  • Poetry

(Puisi)

IV. Persuasive Writing

Persuasive writing merupakan salah satu bentuk tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca. Tidak seperti expository writing yang hanya menyajikan fakta, persuasive writing ini mengandung pendapat dan pemikiran dari sang penulis. Persuasive writing ini juga berisi alasan dan justifikasi / pembuktian guna untuk meyakinkan para pembaca untuk setuju dengan pendapat sang penulis. Persuasive writing terkadang menggunakan surat komplain, iklan atau komersial, surat lamaran, pendapat penulis pada bagian editorial di koran.

a) Karakteristik dari Persuasive Writing

Jenis penulisan ini pada umumnya memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

  • Equipped with reasons, arguments, and justifications

(Dilengkapi dengan alasan, pernyataan, dan pembuktian)

  • Asks for readers to do something about the situation (called a call-to-action)

(Meminta para pembaca untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah situasi tertentu (disebut dengan call-to-action)

  • The writer takes his position and asks the readers to agree with his / her point of view

(Penulis mengambil tempatnya dan meminta para pembaca untuk setuju dengan pandangan sang penulis)

b) Contoh Persuasive Writing

Jenis penulisan ini biasanya dapat berupa:

  • Opinion and editorial newspaper pieces

(Pendapat pada bagian editorial di koran)

  • Letter of complaint

(Surat komplain)

  • Reviews (of movies, songs, restaurants, books, etc)

(Review dari film, lagu, restoran, buku, dll)

  • Advertisements

(Iklan)

  • Letter of recommendation

(Surat rekomendasi)

  • Cover letters

(Surat lamaran)

Demikianlah pengertian descriptive, expository, narrative, and persuasive writing beserta contohnya. Dengan banyak berlatih, teman – teman akan terbiasa menulis dan dapat meningkatkan keterampilan kalian. Semoga bermanfaat!

The post Pengertian Descriptive, Expository, Narrative, and Persuasive Writing beserta Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Definisi Concrete Noun, Jenis, dan Contohnya

$
0
0

Definisi Concrete Noun, Jenis, dan Contohnya

Definisi dari concrete noun adalah kata benda yang berwujud. Berwujud disini maksudnya adalah kata benda tersebut dapat dilihat, dipegang atau diraba, dan dirasakan oleh panca indera kita. Beberapa kata benda umum yang termasuk ke dalam concrete noun adalah cat (kucing), car (mobil), water (air), teacher (guru), smartphone (telepon genggam), dan book (buku).

Concrete Noun dapat dibedakan ke dalam empat golongan yaitu Common Noun (Kata Benda Umum), Proper Noun (Kata Benda Nama Diri), Collective Noun (Kata Benda Kelompok), dan Material Noun (Kata Benda Material).

Common Noun (Kata Benda Umum)

Common Noun atau kata benda umum merupakan kata benda yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kata benda jenis ini juga berarti kata benda yang menunjuk pada benda umum.

Beberapa contoh dalam common noun adalah:

Pen (Pulpen), Computer (Komputer), Table (Meja, Chair (Kursi), Tree (Pohon), Court (Lapangan), dan Fence (Pagar.

Common Noun biasanya, dalam kalimat selalu disertai dengan kata sandang the, a, dan an.

Misalkan:

  • Andy is a teacher (Andi adalah seorang guru)
  • Would you like to consult with a psychiatrist? (Maukah kamu berkonsultasi dengan seorang psikiater?)

Tetapi, sebenarnya tidak selalu sebuah common noun disertai dengan kata sandang.

Misalkan:

My little brother went to the supermarket by bike. (Adikku pergi ke supermarket naik sepeda.)

Proper Noun (Kata Benda Nama Diri)

Proper Noun merupakan kata benda yang menunjukkan nama orang, sekolah, desa, negara, kebangsaan, dan agama. Salah satu karakteristik yang lekat dengan proper noun adalah, ketika kita menuliskannya dalam kalimat, maka harus selalu diawali dengan huruf Kapital.

Beberapa contoh proper noun antara lain:

Margareth (Nama Orang Asing), Brazil dan Turkey (Nama Negara), August dan June (Nama Bulan), Islam dan Christian (Agama).

  • Islam is a peaceful religion. (Islam adalah agama yang damai.)
  • Margareth comes from Ireland. (Margareth berasal dari Irlandia.)
  • Indonesia is one of the largest countries in the world. (Indonesia adalah salah satu negara terluas di dunia.)

Ciri yang lain dalam proper noun adalah tidak boleh disertai dengan kata sandang atau article the, a, dan an.

Collective Noun (Kata Benda Kelompok)

Collective noun merupakan kata benda yang merujuk pada kumpulan tertentu atau kelompok tertentu. Misalkan sekumpulan orang, binatang, atau tumbuhan. Dimana kumpulan tersebut membentuk sebuah kesatuan yang dapat dihitung.

Beberapa contoh collective noun antara lain:

Class (kelas), team (tim), Committee (panitia), dan flock (sekawanan).
Collective noun juga menggunakan kata sandang a atau an. Namun demikian, collective noun merupakan kata benda jamak.

The committee are doing a big job this month. (Panitia sedang melakukan sebuah pekerjaan besar bulan ini.)

Material Noun (Kata Benda Material)

Material Nouns merupakan kata benda yang merujuk pada hasil bumi, fenomena alam, serta digunakan untuk menyatakan benda hasil buatan manusia.

Beberapa contoh dari material nouns antara lain adalah:

  1. Produk alam (logam): gold (emas), iron (besi), silver (perak).
  2. Produk yang dinyatakan dalam satuan banyak: Tea (The), Sugar (Gula), Rice (Beras).
  3. Hasil proses geologi: Rock (Batuan), Sand (Pasir), Mud (Lumpur).
  4. Fenomena alam: Rain (Hujan), Cloud (Awan).
  5. Produk buatan manusia: Soap (Sabun), fabric (kain), money (uang).

Contoh kalimat:

  • The sugar is too sweet. (Gula itu terlalu manis.)
  • I need some water. (Saya membutuhkan sedikit air.)
  • The hot mud flows into our houses. (Lumpur panas mengalir masuk ke dalam rumah-rumah kami.)

Baiklah, itu adalah definisi, jenis, dan contoh dari concrete noun, semoga artikel ini bermanfaat.

The post Definisi Concrete Noun, Jenis, dan Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

100 Kalimat Tanya Bahasa Inggris Paling Umum dalam Percakapan dan Artinya

$
0
0

Berikut ini ada 100 kalimat tanya Bahasa Inggris yang paling sering diucapkan dalam percakapan sehari-hari. Jika kamu mau tahu bagaimana cara membacanya, silakan tonton video yang ada di bawah ini.

Link subscribe Channel: https://www.youtube.com/channel/UCouTHg7J5NAYjvXhrDcZvgA?sub_confirmation=1

1. How are you?
(apa kabarmu?)


2. What is your name?
(siapa namamu?)


3. What do you do?
(Apa pekerjaanmu?)

4. What are you doing?
(Apa yang sedang kamu lakukan?)

5. Have you eaten?
(Sudah makan?)

6. What is this?
(Apa ini?)

7. What is that?
(Apa itu?)

8. May I borrow?
(Boleh saya pinjam?)

9. Are you sleepy?
(Sudah ngantuk?)

10. Where are you?
(Kamu dimana?)

11. Is there any question?
(Apakah ada pertanyaan?)

12. Do you understand?
(Apakah kamu mengerti?)

13. What can I do for you?
(Apa yang bisa saya bantu?)

14. How’s your day?
(Bagaimana harimu?)

15. Are you okay?
(Apakah kamu baik-baik saja?)

16. What do you think about …?
(Apa yang kamu pikirkan …?, Apa pendapatmu…?)

17. How much does it cost?
(Berapa harganya?)

18. Why are you late?
(Mengapa kamu terlambat?)

19. Do you like Pizza?
(Kamu suka Pizza?)

20. Which one do you like?
(Kamu suka yang mana?)

21. Who are you?
(Kamu siapa?)

22. Is it yours?
(Apakah ini milikmu?)

23. What’s wrong with you?
(Ada apa denganmu?)

24. What day is it today?
(Sekarang hari apa?)

25. What’s today’s date?
(Sekarang tanggal berapa?)

26. Are you remember?
(Kamu ingat?)

27. Anybody home?
(Ada orang dirumah?)

28. What are you looking for?
(Apa yang sedang kamu cari?)

29. Really?
(Beneran?, serius?)

30. Where is my book?
(Dimana buku saya?)

31. Are you hungry?
(Kamu lapar?)


32. Why do you call me?

(Kenapa kamu menelepon saya?)

33. Are you sure?
(Apakah kamu yakin?)

34. Are you crazy?
(Kamu gila ya?)

35. Why do you say so?
(Kenapa kamu bilang begitu?)

36. Are you kidding?
(Kamu bercanda?)

37. What will you do now?
(Apa yang akan kamu lakukan sakarang?)

38. What should I do?
(Apa yang harus saya lakukan?)

39. What time is it?
(Jam berapa sekarang?)

40. Where have you been?
(Darimana saja kamu?)

41. Where are you going?
(Mau kemana kamu?)

42. Can you speak English?
(Bisakah kamu berbicara Bahasa Inggris?)

43. Did you see it?
(Apakah kamu melihatnya?)

44. Do you have a brother or a sister?
(Apakah kamu punya saudara laki-laki/perempuan?)

45. What is your phone number?
(Berapa nomor telfon mu?)

46. How old are you?
(Berapa usia mu?)

47. Are you married?
(Apakah kamu sudah menikah?)

48. Do you need a help?
(Apakah kamu butuh bantuan?)

49. Can I speak to Heisya?
(Apakah saya bisa berbicara dengan Heisya?)

50. Where do you live?
(Dimana kamu tinggal?)

51. Where are you from?
(Darimana kamu berasal?)

52. When is your birthday?
(Kapan ulang tahunmu?)

53. What is your email address?
(Apa nama emailmu?)

54. How many children do you have?
(Berapa anakmu?)

55. Who do you live with?
(Dengan siapa kamu tinggal?)

56. What’s your hobby?
(Apa hobimu?)

57. What is your favorite food?
(Apa makanan kesukaanmu?)

58. Where do you study?
(Dimana kamu bersekolah?)

59. How do you get to school?
(Kamu ke sekolah pakai/naik apa?)

60. How long have you been here?
(Sudah berapa lama kamu berada disini?)

61. Which grade are you in?
(Kamu kelas berapa?)

62. Do you have a pen?
(Apakah kamu punya pena?)

63. How’s the weather?
(Bagaimana cuacanya?)

64. What’s on your mind?
(Kamu lagi mikirin apa?)

65. What did you do last night?
(Apa yang kamu kerjakan semalam?)

66. Can you give me a hand?
(Bisakah kamu membantu saya?)

67. Would you like to go with me?
(Maukah kamu pergi Bersama saya?)

68. Would you mind to open the window?
(Maukah kamu membuka jendela?)

69. Is that good?
(Apakah itu bagus?)

70. How would you like to pay?
(Anda mau bayar via apa?)

71. Do you need anything else?
(Apakah Anda membutuhkan yang lainnya?)

72. How was the party?
(Bagaimana pestanya?)

73. Are you ready?
(Apakah kamu siap?)

74. What would you like to eat?
(Anda mau pesan makanan apa?)

75. How does it taste?
(Bagaimana rasanya?)

76. Do you come alone?
(Sendirian aja?)

77. What does she looks like?
(Seperti apa orangnya?)

78. Are you free tomorrow?
(Apakah kamu senggang besok?)

79. Could we have a dinner together tonight?
(Apakah kita bisa makan malam bersama malam ini?)

80. Is it near or far?
(Apakah dekat atau jauh?)

81. Is the bank near here?
(Apakah ada Bank di dekat sini?)

82. Have you read my message, yet?
(Kamu sudah baca pesanku, belum?)

83. What time does it start?
(Jam berapa mulainya?)

84. Are you sick?
(Apakah kamu sakit?)

85. Why are you here?
(Kenapa kamu ada disini?)

86. How long have you been feeling like this?
(Sudah berapa lama kamu merasakan kondisi seperti ini?)

87. What time do you open?
(Jam berapa tokomu buka?)

88. Am I wrong?
(Apakah saya salah?)

89. Have you done it yet?
(Sudah selesai belum?)

90. May I try it?
(Bolehkah saya mencobanya?)

91. What did you buy?
(Apa yang kamu beli?)

92. Where were you born?
(Dimana kamu lahir?)

93. Where will we go?
(Mau kemana kita?)

94. Where does it hurt?
(Di bagian mana yang sakit?)

95. What’s for dinner, mom?
(Makan apa malam ini, bu?)

96. May I help you?
(Ada yang bisa saya bantu?)

97. Do you sell any pencil here?
(Apakah kamu menjual pensil disini?)

98. Could you please take a picture of us?
(Bersediakah kamu mengambil foto kami?)

99. Why didn’t you ask me?
(Kenapa gak minta tolong saya aja?)

100. Should we do this?
(Haruskah kita melakukan ini?)

The post 100 Kalimat Tanya Bahasa Inggris Paling Umum dalam Percakapan dan Artinya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.


Definisi Masculine, Feminine, Common Gender, & Neuter Gender Serta Contohnya

$
0
0

Definisi Masculine, Feminine, Common Gender, & Neuter Gender Serta Contohnya – Dalam bahasa Inggris, salah satu pembeda kata benda adalah gender atau jenis kelamin. Berdasarkan hal tersebut, kata benda bisa dibedakan menjadi empat golongan yaitu:

  1. Masculine Gender (Laki-Laki)
  2. Feminine Gender (Perempuan)
  3. Common Gender (Umum)
  4. Neuter Gender (Netral)

Pembahasan terhadap masing-masing jenis kata benda di atas, akan dideskripsikan melalui uraian singkat dibawah ini.

Masculine Gender & Feminine Gender

Dalam tata Bahasa inggris, terdapat 3 macam cara untuk membedakan apakah benda tersebut berjenis laki-laki atau perempuan. Pertama, dengan melakukan perubahan kata, kemudian dengan menambahkan akhiran -ess, dan yang terakhir adalah dengan penggabungan dua kata.

  • Melakukan Perubahan Kata
Maculine Feminine
Father (Ayah) Mother (Ibu)
Brother (Saudara Laki-Laki) Sister (saudara perempuan)
Uncle (Paman) Aunt (bibi)
Son (Anak laki-laki) Daughter (anak laki-laki)
Nephew (Keponakan laki-laki) Niece (keponakan laki-laki)
Husband (Suami) Wife (suami)
Boy (remaja laki laki atau Anak laki-laki) Girl (gadis atau anak perempuan)
Man (laki-laki dewasa) Woman (perempuan dewasa)
Male (Laki-laki) Female (laki-laki)
Gentleman (Tuan) Lady (nyonya)
Sir (Tuan, pak) Madam (nyonya)
Bachelor (perjaka) Spinster (gadis)
Lord (bangsawan laki-laki) Lady (bangsawan perempuan)
Monk (biarawan) Nun (biarawati)
Widow (Duda) Widower (janda)
Youth (pemuda) Damsel (pemudi)
Boar (babi jantan) Sow (babi betina)
Ox (sapi jantan) Cow (sapi betina)
Cock (ayam jantan) Hen (ayam betina)
Drake (itik jantan) Duck (itik betina)
Drone (lebah jantan) Bee (lebah betina)
Gander (angsa jantan) Goose (angsa betina)
Stallion (kuda jantan) Mare (kuda betina)
Ram (domba jantan) Ewe (domba betina)
  • Membentuk feminine gender dengan menambahkan akhiran -ess pada masculine gender
Masculine Feminine Arti
Abbit Abbess biarawati
Actor Actress aktor/aktris
ambassador ambassadress duta
Author Authoress Penulis
Director Directress Direktur
Duke Duchess Bangsawan
Editor Editress Editor
Emperor Empress Raja/Permaisuri
Giant Giantess Raksasa
God Goddess Dewa/Dewi
Heir Heiress Ahli waris
Host Hostess tuan rumah
Hunter Huntress Pemburu
Inspector inspectress Inspektur
Jew Jewess Orang Yahudi
Lion Lioness Singa
Master Mistress Nyonya
Mayor Mayoress Walikota
patron patroness pelindung
Poet Poetess Penyair
porter porteress pekerja
Priest Priestess Pendeta
Prince Princess pangeran/putri
Songster Songstress Penyanyi
sorcerer sorceress penyihir
Tailor Tailoress Penjahit
Tiger Tigress Harimau
Tutor tutoress pengajar
Waiter Waitress Pelayan

Namun, dalam beberapa bentuk, ada kata benda yang tidak beraturan dimana tidak ada rule atau aturan perubahan dari masculine ke feminine.

Masculine Feminine Arti
Fiance Fiancee Tunangan
bridegroom bride mempelai
widow widower duda/janda
executor executrix pelaksana wasit
beau belle pesolek
fox vixen rubah jantan/betina
  • Beberapa kata bisa digabungkan untuk menjadikannya sebagai masculine dan feminine gender.
Maculine Feminine Arti
Grand Father Grand Mother Kakek/Nenek
Grand Son Grand Daughter Cucu
Adopted Father Adopted Mother Ayah/Ibu Angkat
Adopted Son Adopted Daughter Anak Angkat
Step Father Step Mother Ayah/Ibu Tiri
Step Son Step Daughter Anak Tiri
Step Brother Step Sister Saudara Tiri
Headmaster Headmistress Kepala Sekolah
Landlord Landlady Tuan Tanah
Postman Postwoman Tukang Pos
Policeman Policewoman Polisi
Youngman Younglady Pemuda/Pemudi

Common Gender (Umum)

Common gender adalah kata benda yang bisa mempunyai jenis laki-laki atau betina, serta tidak ada perbedaan seperti pada Masculine dan Feminine.

Kata Artis
Police polisi
Parent Induk
Child Anak
Animal Hewan
Person Orang
Sibling Saudara kandung
Baby Bayi
Friend Teman
Judge Hakim
Soldier Tentara
Writer Penulis
Teacher Guru
Cousin Sepupu
Artist Artis
Chairperson Ketua
Sportsperson Olahragawan
Author Penulis
Manager Manajer
Actor Aktor
Musician Pemusik
Neighbor Tetangga
Doctor Dokter
Relative Relatif
Officer Petugas
Infant Bayi
Cook memasak
Principle Prinsip
Stranger Orang asing
Scientist Ilmuwan
Owner Pemilik
Servant Pelayan

Neuter Gender (Netral)

Neuter gender merupakan kata benda dengan jenis netral. Jadi, Anda menggunakan kata benda ini tanpa mengenal jenis kelamin serta cukup digunakan untuk kata benda tidak bernyawa.

Aerodrome Lapangan terbang
Books Buku
Box Kotak
Branch Cabang
Building Bangunan
Bus Bis
Bus Stand Halte Bus
Car Mobil
Computer Komputer
House Rumah
Lake Danau
Ocean Lautan
Pen Pena
Pencil Pensil
Road Jalan
School Sekolah
Speaker Pembicara
Station Stasiun
Street jalan
Telephone Telepon
Television Televisi
Train Melatih
Tress Rambut panjang
Vocabulary Kosa kata
Words Kata-kata

Baiklah, penjelasan diatas merupakan jenis kata benda, dengan melihat pada gender. Semoga penjelasan diatas bisa dipahami dengan baik.

The post Definisi Masculine, Feminine, Common Gender, & Neuter Gender Serta Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Penjelasan Nominative Case, Objective Case, dan Possessive Case dalam Kalimat Bahasa Inggris

$
0
0

Penjelasan Nominative Case, Objective Case, dan Possessive Case dalam Kalimat Bahasa Inggris

Cara meletakkan kata benda di dalam sebuah kalimat, itu ada beberapa jenis & yang paling umum adalah:

  1. Nominative Case (Kasus sebagai subjek)
  2. Objective Case (Kasus sebagai objek)
  3. Possessive Case (Kasus sebagai kepunyaan)

Di bawah ini, akan diuraikan satu demi satu tentang bagaimana peletakan kata benda atau noun di dalam kalimat.

Nominative Case (Kasus sebagai subjek)

Dalam poin ini, kata benda berfungsi sebagai:

a. Subjek dalam sebuah kalimat. Kata benda sebagai subjek pada umumnya diletakkan sebelum kata kerja atau kata kerja bantu.

Contoh:

Lisa plans to join us to Bandung tomorrow morning.
(Lisa berencana ikut kami ke Bandung besok pagi.)

Daniel starts to eat brown rice today.
(Daniel mulai mengkonsumsi beras merah hari ini.)

b. Apposition (keterangan tambahan). Kata benda sebagai keterangan tambahan merupakan kata benda yang ditulis untuk menerangkan subjek atau memberikan penekanan terhadap subjek. Pada umumnya, apposition ditulis diantara dua tanda koma.

Contoh:

Shinta, my sister, was in Jogja when I was born.
(Shinta, kakak perempuanku, sedang berada di Jogja ketika aku dilahirkan.)

Mr. Susanto, his father, died two years ago.
(Tuan Susanto, ayahnya, meninggal dua tahun lalu.)

c. Complement (pelengkap). Kata benda, jika ditaruh sebagai pelengkap mempunyai fungsi menerangkan subjek.

Contoh:

Mr. Jamal is a teacher.
(Tuan Jamal adalah seorang guru.)

They are football players.
(Mereka adalah pemain sepakbola.)

Objective Case (Kasus sebagai objek)

Dalam poin kedua ini, kata benda atau noun berfungsi sebagai objek dimana jika objek langsung maka disebut dengan accusative case. Contohnya:

She teaches biology.
(Dia mengajar biologi.)

Mr. Cokro reads a newspaper.
(Tuan Cokro membaca sebuah surat kabar.)

Sementara itu, jika objeknya merupakan objek tidak langsung, maka disebut dengan dative case.

Rita teach me a Mathematics.
(Rita mengajarkan saya Matematika.)

Devi asked me to take some water.
(Devi meminta saya untuk mengambil sedikit air.)

Possessive Case (Kasus sebagai kepunyaan)

Disebut juga dengan genitive case. Di dalam kasus ini, kata benda berfungsi untuk menunjukkan kepunyaan atau kepemilikan dengan cara memberikan tambahan apostrophe (‘) atau apostrophe s (‘s).

Contoh:
The man’s drink = minuman laki-laki itu.
The book’s cover = sampul buku itu.

Terdapat beberapa aturan penting ketika Anda ingin membentuk possessive case, antara lain adalah:

a. Jika kata bendanya tunggal atau singular, maka untuk membentuk possessive case, tambahkan ‘s dibelakang kata benda tersebut.

My nephew’s book = buku sepupuku
My father’s motocycle = sepeda motor ayahku
Toni’s computer = computer milik Toni

b. Jika kata bendanya jamak, dan tidak ada akhiran es atau s, maka tambahkan apostrophe ‘s untuk membentuknya menjadi possessive case.

The men’s cars = Mobil milik pria-pria itu
The women’s bags = tas milik wanita-wanita itu
The children’s bike = sepeda milik anak-anak itu

c. Jika kata bendanya jamak dan berakhiran huruf -s, maka untuk membentuk possessive case, cukup dengan menambahkan apostrophe pada akhir kata.

The tables’ color = warna meja-meja itu.
The houses’ roof = atap rumah-rumah itu.

d. Jika kata bendanya merupakan nama orang, dan berakhiran dengan huruf -s, maka cukup tambahkan tanda apostrophe (‘) saja.

Anis’ teacher = Gurunya Anis
Archimedes law = Hukum Archimedes

Baik teman-teman semua, semoga penjelasan di atas bisa dimengerti dengan baik, dan bermanfaat.

The post Penjelasan Nominative Case, Objective Case, dan Possessive Case dalam Kalimat Bahasa Inggris appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Definisi Numeral Adjectives, Jenis, & Contohnya

$
0
0

Definisi Numeral Adjectives, Jenis, & Contohnya

Numeral Adjectives, mungkin ini merupakan jenis kata sifat yang sering kita dengar atau baca. Numeral adjectives adalah kata sifat yang digunakan untuk menyatakan jumlah benda atau hal lain untuk memberikan kejelasan informasi.

Contoh:

A: How much oranges do you need? (Berapa jumlah jeruk yang kamu perlukan?)
B: I need only three oranges. (Saya hanya memerlukan tiga jeruk.)

Kata “Three” atau “tiga” adalah salah satu contoh numeral adjectives dimana fungsinya adalah memberikan kejelasan informasi atau menerangkan jumlah jeruk tersebut.

Numeral Adjectives terbagi menjadi 3 jenis yaitu:

  1. Definite Numeral Adjective
  2. Indefinite Numeral Adjective
  3. Distributive Numeral Adjective

1. Definite Numeral Adjective

Definite Numeral Adjectives adalah kata sifat yang terdiri dari ordinal number dan cardinal number. Cardinal number adalah bilangan cacah yang dimulai dari angka nol, sampai bilangan yang tak terhingga.

Contoh:

1= one= satu
2= two= dua
3= three= tiga
4= four= empat
5= five= lima
6= six= enam
7= seven= tujuh
8= eight= delapan
9= nine= sembilan
10= ten= sepuluh
11= eleven= sebelas
12= twelve= duabelas
13= thirteen= tigabelas
14= fourteen= empat belas
15= fifteen= lima belas
16= sixteen= enambelas
17= seventeen= tujuh belas
18= eighteen= delapan belas
19= nineteen= sembilan belas
20= twenty= dua puluh
21= twenty-one= dua puluh satu
22= twenty-two= dua puluh dua
23= twenty-three= dua puluh tiga
24= twenty-four= dua puluh empat
25= twenty-five= dua puluh lima
26= twenty-six= dua puluh enam
27= twenty-seven= dua puluh tujuh
28= twenty-eight= dua puluh delapan
29= twenty-nine= dua puluh sembilan
30= thirty= tigapuluh
31= thirty-one= tiga puluh satu
40= forty= empat puluh
50= fifty= lima puluh
60= sixty= enam puluh
70= seventy= tujuh puluh
80= eighty= delapan puluh
90= ninety= sembilan puluh
100= one hundred= seratus
500= five hundred= lima ratus
1,000= one thousand= seribu
1,500= one thousand five hundred, or fifteen hundred= seribu lima ratus
100,000= one hundred thousand= seratus ribu
1,000,000= one million= satu juta

Sementara itu, ordinal number adalah bilangan bertingkat yang menunjukkan posisi dari suatu benda yang dimaksud.

Contoh:

1st= First= Pertama
2nd= Second= Kedua
3rd= Third= Ketiga
4th= Fourth= Keempat
5th= Fifth= Kelima
6th= Sixth= Keenam
7th= Seventh= Ketujuh
8th= Eighth= Kedelapan
9th= Ninth= Kesembilan
10th= Tenth= Kesepuluh
11th= Eleventh= Kesebelas
12th= Twelfth= Keduabelas
13th= Thirteenth= Ketigabelas
14th= Fourteenth= Keempatbelas
15th= Fifteenth= Kelimabelas
16th= Sixteenth= Keenambelas
17th= Seventeenth= Ketujuhbelas
18th= Eighteenth= Kedelapanbelas
19th= Nineteenth= Kesembilanbelas
20th= Twentieth= Keduapuluh
21st= Twenty-first= ke Dua puluh satu
22nd= Twenty-second= ke Dua puluh dua
23rd= Twenty-third= Ke-dua puluh tiga
24th= Twenty-fourth= ke Dua puluh empat
25th= Twenty-fifth= Ke dua puluh lima

30th= Thirtieth= Ketigapuluh
31st= Thirty-first= Ke-tiga puluh satu
32nd= Thirty-second= ke Tiga puluh dua
33rd= Thirty-third= ke Tiga puluh tiga
34th= Thirty-fourth= ke Tiga puluh empat

40th= Fortieth= Keempatpuluh
50th= Fiftieth= Kelimapuluh
60th= Sixtieth= Keenampuluh
70th= Seventieth= Ketujuhpuluh
80th= Eightieth= ke Delapan puluh
90th= Ninetieth= Kesembilanpuluh
100th= Hundredth= Keseratus

1000th= Thousandth= Keseribu

2. Indefinite Numeral Adjective

Merupakan kata sifat yang menerangkan jumlah suatu benda, namun tidak memberikan nilai pasti. Kata sifat ini hanya memberi tahu hitungan informasi jumlah misalnya “beberapa, sedikit, banyak”, namun tidak ada hitungan tepatnya. Contoh: few, some, several, many, all, most.
Contoh Kalimat:

a. Could you please give me some water?
(Bisakah kamu memberikan saya sedikit air?)

b. I only bring several books for tomorrow.
(Saya hanya membawa beberapa buku untuk besok.)

c. Most of people spend their time on smartphone.
(Kebanyakan orang menghabiskan waktu mereka pada smartphone.)

d. All students should have higher score in math.
(Semua siswa harus mempunyai nilai yang lebih tinggi di Matematika.)

Kata some, several, most, dan all pada kalimat diatas, tidak memberikan jumlah tepat atau pasti kata benda yang dimaksud. Sehingga kita sebagai pembaca, hanya bisa memprediksi atau memperkirakan tanpa tahu jumlah pastinya.

3. Distributive Numeral Adjectives

Distributive numeral adjectives merupakan kata sifat yang menunjuk pada hitungan tunggal. Misalnya each, every, either, neither, another.

Contoh Kalimat:

a. Every student needs a new book.
(Setiap siswa membutuhkan sebuah buku baru.)

b. Each person has their own experience of life.
(Masing-masing orang mempunyai pengalaman hidup mereka sendiri.)

c. There is another child inside that house.
(Ada seorang anak lain di dalam rumah tersebut.)

Pada tiga contoh kalimat diatas, masing-masing kalimat mempunyai distributive numeral adjective yaitu every, each, dan another. Ketiganya menunjuk pada benda tunggal yaitu student, person, dan child.

The post Definisi Numeral Adjectives, Jenis, & Contohnya appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Pertanyaan-Pertanyaan Penting dalam Job Interview/Interview Kerja dalam Bahasa Inggris

$
0
0

Pertanyaan-Pertanyaan Penting dalam Job Interview/Interview Kerja dalam Bahasa Inggris

Dalam aktivitas melamar kerja, kita tentu saja akan mendapatkan banyak pertanyaan tentang topik yang berbeda. Berikut ini, terdapat pertanyaan-pertanyaan dalam interview ketika melamar kerja yang sering ditanyakan sehingga penting untuk diketahui.

1. Opening & Background Information

a. Could Please introduce yourself briefly?
b. Can you tell me something about yourself?
c. Can you tell us a little about yourself?
d. Would you tell me something about your family?
e. What does your father do?

2. Hobbies & Personality

a. How do you spend your leisure time?
b. What kind of sports do you like?
c. Which websites or newspaper do you read?
d. Do you do a lot of travelling?
e. Are you an introvert or extrovert?
f. What kind of personality do you think you are?
g. What kind of people do you like to work with?
h. How do you get along with others?

3. Education

a. Which school or college did you attend?
b. Tell me the courses you have completed and what is your favorite subject?
c. What is major in University?
d. What made you decide to study economics?
e. Why are you so interested in English/Math/Biology/ …?
f. Have you taken any course? Related to the post you are applying for?

4. Skills & Ability

a. Why should we hire you? What are your best skills for this company?
b. So, describe what your greatest professional skills are?
c. Tell us what you consider to be your weaknesses.
d. What is your greatest achievement?
e. You would be using mainly English in this job. Do you think you could manage it well?
f. What experience and applicable skills do you have in the post that you apply?
g. Describe the way you handle the conflict at work.
h. Explain us how you deal with pressure or stressful situation.
i. Describe how you manage the problem when our selling is going down?
j. Describe a challenging work situation/project and how you overcame it?
k. What is your management style? Can you describe it in short?

5. Work Experience

a. Do you have any sales experience?
b. Can you describe how you can sell this pen?
c. What did you do in the last five years?
d. What other companies have you done interviews with?
e. Why did you leave your previous job?
f. Why were you fired from that company?
g. Can you describe why you changed your career path?

6. Reasons for Leaving

a. Why do you want to change your job?
b. What makes you leave your current job?

7. Carrier Objectives

a. What’s your dream job?
b. What are you looking for in your next job?
c. What is your carrier objective?
d. Explain us why you want to work in this company?
e. What will you contribute to this company?

8. Other Questions

a. What is your expected salary?
b. Would you consider a starting salary at Rp. 4.000.000?
c. Can you start working on Monday?
d. Any question to ask about the job?
e. Do you have any question for us?

Artinya:

1. Informasi Pembukaan & Latar Belakang

a. Bisakah tolong perkenalkan diri Anda secara singkat?
b. Bisakah Anda memberi tahu saya sesuatu tentang diri Anda?
c. Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang diri Anda?
d. Maukah Anda memberi tahu saya sesuatu tentang keluarga Anda?
e. Apa pekerjaan ayah Anda?

2. Hobi & Kepribadian

a. Bagaimana Anda menghabiskan waktu luang Anda?
b. Jenis olah raga apa yang Anda suka?
c. Situs web atau koran mana yang Anda baca?
d. Apakah Anda banyak bepergian?
e. Apakah Anda seorang introvert atau ekstrovert?
f. Seperti apa kepribadian Anda?
g. Orang macam apa yang Anda sukai untuk bekerja?
h. Bagaimana Anda bergaul dengan orang lain?

3. Pendidikan

a. Sekolah atau perguruan tinggi mana yang Anda ikuti?
b. Ceritakan kursus yang telah Anda selesaikan dan apa mata pelajaran/kuliah favorit Anda?
c. Apa jurusan Anda di Universitas?
d. Apa yang membuat Anda memutuskan untuk belajar ekonomi?
e. Mengapa Anda begitu tertarik dengan Bahasa Inggris / Matematika / Biologi / …?
f. Sudahkah Anda mengikuti kursus? Terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar?

4. Keterampilan & Kemampuan

a. Mengapa kita harus mempekerjakan Anda? Apa keterampilan terbaik Anda untuk perusahaan ini?
b. Jadi, jelaskan apa keahlian profesional terbaik Anda?
c. Beri tahu kami apa yang Anda anggap sebagai kelemahan Anda.
d. Apa prestasi terbesar Anda?
e. Anda akan menggunakan terutama bahasa Inggris dalam pekerjaan ini. Apakah Anda pikir Anda bisa menggunakannya dengan baik?
f. Pengalaman dan keterampilan apa Anda miliki terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar?
g. Jelaskan cara Anda menangani konflik di tempat kerja.
h. Jelaskan kepada kami bagaimana Anda menghadapi tekanan atau situasi yang membuat stres.
i. Jelaskan bagaimana Anda mengelola masalah saat penjualan produk mengalami penurunan?
j. Jelaskan situasi / proyek kerja yang menantang dan bagaimana Anda mengatasinya?
k. Bagaimana gaya manajemen Anda? Bisakah Anda jelaskan secara singkat?

5. Pengalaman Kerja

a. Apakah Anda memiliki pengalaman dalam bidang penjualan?
b. Bisakah Anda jelaskan bagaimana Anda bisa menjual pena ini?
c. Apa yang Anda lakukan dalam lima tahun terakhir?
d. Dengan perusahaan mana saja Anda sudah melakukan wawancara?
e. Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya?
f. Mengapa Anda dipecat dari perusahaan itu?
g. Bisakah Anda jelaskan mengapa Anda mengubah jalur karier Anda?

6. Alasan Meninggalkan Pekerjaan

a. Mengapa Anda ingin mengganti pekerjaan?
b. Apa yang membuat Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?

7. Tujuan Karir

a. Apa pekerjaan impian Anda?
b. Apa yang Anda cari di pekerjaan Anda selanjutnya?
c. Apa tujuan karir Anda?
d. Jelaskan pada kami mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?
e. Apa yang akan Anda sumbangkan untuk perusahaan ini?

8. Pertanyaan Lain

a. Berapa gaji yang Anda harapkan?
b. Apakah Anda bisa mempertimbangkan gaji awal sebesar Rp. 4.000.000?
c. Bisakah Anda mulai bekerja pada hari Senin?
d. Ada pertanyaan yang ingin ditanyakan tentang pekerjaan ini?
e. Apakah Anda memiliki pertanyaan untuk kami?

The post Pertanyaan-Pertanyaan Penting dalam Job Interview/Interview Kerja dalam Bahasa Inggris appeared first on Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris.

Bagaimana cara mudah belajar bahasa Inggris?

$
0
0
Cara mudah belajar bahasa Inggris – English atau biasa kita sebut dengan Bahasa Inggris merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat antar negara. Artinya, teman-teman menggunakan Bahasa Inggris ketika bertemu orang dari negara apapun selama ia tidak bisa bahasa Indonesia. Namun, dewasa ini Bahasa Inggris bukan hanya menjadi sebuah alat komunikasi, tetapi lebih dari itu. Bahasa Inggris telah menjelma menjadi bahasa mesin, bahasa pemrograman, peluang bisnis, dan bahkan digunakan sebagai tolak ukur dalam kapabilitas tes tenaga kerja.
 
Itu adalah sebagian alasan mengapa Bahasa Inggris sangat penting dan harus teman-teman pelajari. Tetapi masalahnya, ada banyak anak mengeluh bahwa pelajaran Bahasa Inggris yang diberikan di sekolah terlalu sulit dimengerti. Sebenarnya bukan kalian saja, tetapi saya juga sulit memahami pendidikan Bahasa Inggris yang diberikan oleh guru. 



Mengapa Bahasa Inggris sulit dipelajari Di Indonesia?


Sewaktu saya menginjak kelas 3 SMP atau kelas 9, ada seorang guru terbaik yang tidak pernah saya lupakan, beliau bernama Mini Fajariani, seorang guru berbadan mungil namun memiliki kemampuan pengajaran Bahasa Inggris yang baik. 
 
Ketika pertama kali masuk kelasnya, kami dibuat tidak berkutik, karena sepanjang beliau mengajar, tidak ada kata-kata dalam bahasa Indonesia yang terucap. Beliau terus menerus tanpa henti berceloteh Bahasa Inggris dan saya tahu bahwa itu adalah caranya memperkenalkan teknik mengejarnya. But it’s extremely bad for me..
 
Lambat laun saya semakin tertarik dengan cara dia mengajar dan saat itu saya benar-benar jatuh cinta dengan Bahasa Inggris. Dia menjadikan Bahasa Inggris ada di sekitar kami semua. Kami terus dipaksa untuk berbicara, mengucapkan kosa kata, menulis, membaca. Tetapi hal yang paling ditekankan olehnya adalah BERBICARA.
 
Beliau benar-benar tidak suka apabila seorang muridnya tidak mengucapkan sepatah katapun dalam Bahasa Inggris ketika Ia mengajar. Ada ledekan-ledekan yang sering membuat saya malu ketika saya tidak aktif dalam kelasnya, dan itu membuat kami semua terpacu untuk terus mengasah kemampuan Bahasa Inggris.

 

 

Kembangkan minat teman-teman sendiri

 
Dari cerita di atas, jika teman-teman ingin belajar Bahasa Inggris, maka yang teman-teman perlukan adalah minat. Tanpa minat, teman-teman hanya akan merasa terpaksa dalam belajar dan pada akhirnya tidak ada makna Bahasa Inggris sesungguhnya dalam pikiran kalian.
 
Saat ini, kalian hanya dimasukkan sampah oleh para guru, apa sampah tersebut? Hafalan, dan hafalan. Teman-teman mungkin pernah diberikan materi tenses, namun jarang ada guru yang menjelaskan tenses secara terperinci. Mereka terbiasa memberikan sedikit contoh dan menyuruh teman-teman untuk menghafal bukan?
 
Kalau guru teman-teman tidak memotivasi dengan baik, maka kembangkan minat teman-teman sendiri dalam belajar Bahasa Inggris. Kalian bisa membuat klub Bahasa Inggris dan mengajak anak-anak lainnya untuk bergabung. Siapa pembimbingnya? Paksa guru Bahasa Inggris kalian.
 

 

Mengapa kita harus memiliki klub Bahasa Inggris?

 
English club adalah elemen penting karena, teman-teman terlatih untuk berani berbicara. Ingat, minat dalam Bahasa Inggris rata-rata muncul karena teman-teman berani berbicara, dan itu bisa di latih di dalam English club. 
 
Dari berani berbicara, maka teman-teman akan terpacu untuk menggali kemampuan lainnya, terutama pencarian kosakata, dan tata bahasa. Jadi, sebaiknya bukan tata bahasa dulu yang kita pelajari, tetap berbicara terlebih dahulu. 
 
Dengan berbekal klub Bahasa Inggris, teman-teman juga bisa lebih berani dalam berdikusi. Karena yang kita hadap teman-teman kita juga bukan? Lain halnya jika di kelas, kita cenderung canggung bahkan takut ketika harus mengahadapi guru. Mereka bak singa yag siap menerkam jika kita salah, Tetapi berbeda halnya ketika kita berbicara dan berdiskusi dengan teman-teman kita sendiri di klub Bahasa Inggris, kita akan lebih rileks dan enjoy tanpa rasa canggung. 
 

 

Kesimpulannya singkatnya?

 
Bahasa Inggris sama dengan bahasa Indonesia, kita bisa lancar berbahasa Indonesia karena setiap hari menggunakannya. Jadi, kalau teman-teman ingin lancar berbahasa Inggris, coba latih pendengaran kalian dengan lagu-lagu Bahasa Inggris, dan berbicaralah walaupun salah. 
 
Bukankah kita waktu kecil berbicara terus walaupun salah? Tanpa mempunyai aturan bukan? Jadi kenapa kita harus belajar tata bahasa dan menghafal terlalu jauh? Cara mudah belajar bahasa Inggris adalah dengan berbicara.
Viewing all 15472 articles
Browse latest View live